OBAMAKLIK.ID, BANYUASIN–Harapan 9.017 tenaga honorer di Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan menerima empat bulan gaji secara penuh pupus sudah. Pemerintah hanya membayarkan honor mereka sebesar dua bulan saja. Mereka pun gigit jari karena sisa dua bulan lagi belum jelas kapan pembayarannya.
Seperti diungkapkan salah satu honorer, sebut saja Udin yang mengaku sudah bekerja sebagai tenaga honorer lebih dari 10 tahun di lingkungan kantor pemerintahan Kabupaten Banyuasin. Dirinya mengaku sudah melakukan penandatangan SK dengan kontrak sebagai tenaga honorer non ASN selama satu tahun kedepan atau hingga Desember 2022 mendatang. Penandatanganan di lakukan sejak Januari lalu. Namun sayang hingga April, dirinya baru menerima gaji atau honor dua bulan saja dan itupun baru dibayarkan Akhir Maret lalu. Adapun jumlah yang dibayarkan RP 1,3 juta dari nilai yang diajukan sebesar Rp 1,5 juta perbulan.
Besaran itu, lanjut Udin, baru diterimanya untuk periode gaji bulan Januari dan Februari saja, sedangkan untuk Maret hingga April, belum dibayarkan. Dia pun bingung atas keterlambatan tersebut karena belum ada penjelasan resmi dari instansi terkait, kapan sisa dua bulan lagi dibayarkan.
“Kami bingung, jangankan berpikir mendapatkan THR, gaji kami saja baru dibayar dua bulan, sisanya belum tahu kapan, boro-boro dapat THR, jauh, ” ucap Honorer yang tinggal di Palembang ini.
Dia berharap agar instansi terkait, yakni Pemerintah Kabupaten Banyuasin bisa memikirkan nasib para pegawai honor. Mereka berharap agar pembayaran honor mereka tidak terlambat apalagi saat ini sudah mau lebaran.
“Memang tiap tahun sering terlambat, kadang satu sampai dua bulan, tapi sekarang parah banget sampai empat bulan, ini sudah mau lebaran, kami sendiri belum dapat kepastian kapan lagi sisa gaji kami dibayarkan, ” katanya bingung.
Sementara Anggota DPRD Banyuasin, M Nassir mengatakan pihaknya akan mempertanyakan kejelasan pembayaran gaji tersebut ke pemerintah setempat. Dia meminta agar pemerintah lebih melakukan skala prioritas belanja pegawai untuk pembayaran honor para non ASN, meski dia tahu saat ini, secara garis besar keuangan pemerintah sedang defisit anggaran.
Adapun jumlah tenaga honorer atau non ASN di Banyuasin Sumsel capai 9.017 orang dan pada tahun 2019, lalu anggaran untuk pembayaran gaji dan tunjangan non ASN ini capai Rp 64 miliar.
“Kemungkinan anggarannya tidak jauh dari situ besarannya,” katanya seraya merinci saat ini, sistem laporan keuangan Pemkab Banyuasin mengacu pada PP No 70 tahun 2010 dimana sistem pelaporan anggaran masuk dalam empat klasifikasi belanja langsung pemerintah sehingga untuk mengetahui besaran anggaran secara rinci pihaknya harus melihat lebih detail lagi.
Lebih jauh Nassir berharap agar pemeri tah tidak melakukan penundaan pembayaran gaji para honorer karena semuanya sudah masuk dalam anggaran, apalagi pada momen ini sudah mendekati lebaran.. Namun Nassir juga berharap agar para honorer lebih siap saja menerima kemungkinan terburuk karena dia tahu saat ini, anggaran Pemerintah Kabupaten Banyuasin sedang defisit. “Harus siap juga dengan kemungkinan terburuk karena setahu saja anggaran sedang defisit, tapi nanti akan kita perjelas dengan instasi terkait seperti apa,” katanya. (dewi).