OBAMAKLIK.ID, Palembang- Memasuki pekan akhir bulan Febuari 2022, data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), saat ini mencatat kasus aktif Covid-19 tembus diangka 9.026 kasus.
Kepala Dinkes Provinsi Sumsel, Lesty Nurainy mengatakan kasus Covid-19 di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) terus mengalami peningkatan. Bahkan dari data yang ada dipihaknya tercatat 9.026 kasus dengan rincian sebanyak 8.611 orang menjalani isolasi mandiri, 398 orang dirawat di rumah sakit dan 17 orang dirawat di sarana dan fasilitas kesehatan lain.
“Secara keseluruhan kasus Covid-19 di Provinsi Sumsel ada 70.337 kasus, angka kesembuhan ada 58.673 kasus, angka kematian ada 3.124 orang. Dari jumlah tersebut, saat ini kasus aktif ada 9.026 orang,” ungkapnya, Selasa (22/2/2022).
Ia menambahkan, saat ini kasus aktif terbanyak ada di Kota Palembang yang mencapai 6.716 orang. Dengan penambahan kasus aktif di Palembang itu yang membuat BOR (bed occupancy ratio) di kota tersebut mencapai 57 persen.
“BOR di Palembang cukup tinggi yakni 57 persen. Jumlahnya diatas rata-rata BOR di Provinsi Sumsel yang saat ini tercatat sudah mencapai 45 persen. Ini yang harus diwaspadai,” ujar Lesty

Lesty menjelaskan, pihaknya terus melakukan tracing, testing dan tracking untuk semua masyarakat yang kontak erat dengan pasien Covid-19. Namun butuh peran serta semua masyarakat Sumsel dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Pemerintah terus berusaha dan berupaya untuk mencegah dan menangani pandemi Covid-19 ini, namun masyarakat juga harus ikut serta. Ikut vaksin dan terapkan prokes ketat, hanya itu kuncinya. Dengan begitu, maka angka penambahan Covid-19 bisa ditekan,” jelasnya
Lebih lanjut diungkapkannya. Berdasarkan instruksi dari Gubernur Sumsel agar semua kepala daerah dan dinas kesehatan di tiap kabupaten dan kota di Sumsel untuk antisipasi kasus Covid-19 meningkat, maka dari itu pihaknya memastikan agar penambahan jumlah tempat tidur di semua rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya dapat terpenuhi.
“Yang paling utama adalah memastikan bed tersedia. BOR jangan sampai melesat tinggi dan jangan juga kekurangan bed. Karenanya rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Sumsel harus mengantisipasi dengan menambah jumlah bed,” ungkap Lesty (Daeng)