Obamaklik.id Palembang,- 6 September 2024* – Puluhan warga Talang Kemang dan aktivis Gandus menggelar audiensi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Kantor Camat Gandus, Jumat (6/9/2024) pagi. Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Camat Gandus Jupriansyah, STP, M.Si, Sekcam Syafril, S.Ag, M.Si, Kapolsek Gandus AKP Irwan Sidik, SH, M.Si, Danramil 01 Kapten Indra Sakti Ritonga, serta tokoh masyarakat dan ketua RT di wilayah Gandus.
Masalah Berulang Tanpa Solusi
Julianto, seorang aktivis muda Gandus, secara tegas menyampaikan bahwa masalah galian C dan jalan rusak ini terjadi berulang setiap tahun tanpa solusi konkret dari pihak berwenang. “Kami sudah muak dengan ketidakseriusan pemerintah dalam menangani masalah ini. Jika tidak ada tindak lanjut yang nyata, kami siap turun ke jalan. Aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur dan DPRD Sumsel sudah kami rencanakan,” ujarnya dengan nada penuh ketegasan.
Keluhan Warga Memuncak
Ketua RT 23 Karang Jaya, Harun A. Karim, turut menyampaikan keluhan warganya terkait debu yang dihasilkan dari timbunan agregat di Jalan Lettu Karim Kadir. Selain itu, banyaknya lampu jalan yang mati di sekitar area jalan rusak menambah kekhawatiran warga. “Kondisi ini sangat membahayakan, terlebih pada malam hari,” ujarnya.
Warga Griya Asri, Rusdian, bahkan menegaskan kesiapan mereka untuk turun ke jalan. “Kami tidak takut. Kami akan berjuang habis-habisan selama ada dukungan dari aktivis dan lembaga masyarakat. Ini perjuangan bersama,” ungkapnya penuh semangat.
Di sisi lain, Danramil 01 Kapten Indra Sakti Ritonga merasa frustrasi karena pihaknya sudah berulang kali memberikan imbauan kepada pemilik galian C untuk menaati peraturan. “Kami hanya bisa menghimbau, tidak punya wewenang untuk menindak. Secara pribadi, saya kecewa karena imbauan kami terus diabaikan,” ujarnya dengan nada kesal.
Audiensi ini menjadi titik awal perjuangan masyarakat Gandus yang merasa hak-hak mereka terus terabaikan. Jika pemerintah tak segera merespons tuntutan mereka, aksi besar-besaran di tingkat provinsi tampaknya tak terelakkan.(Ocha)