OBAMAKLIK.ID, Palembang,– Tingginya angka inflasi di kota Palembang 3 tahun terakhir dengan torehan angka 2,06 persen pada 2019 dan terendah 2021 sebesar 0,86 persen menjadikan pemerintah Kota Palembang dituntut untuk bersinergi dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TIPD) bersama stakeholder terkait. Demikian kata, Sekretaris Daerah (Sekda) Ratu Dewa Jumat (4/3/2022).
Menurut Dewa, TPID diarahkan untuk memonitoring indikator utama ekonomi daerah secara real-time, serta melakukan identifikasi potensi sumber pertumbuhan ekonomi melalui optimalisasi rantai lokal sebagai strategi baru dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi di daerah.
“Oleh sebab itu, optimalisasi digitalisasi perlu dilakukan untuk mendukung pemulihan ekonomi dan stabilitas harga melalui kerjasama Pemkot dan Bank Indonesia (BI) dalam hal pengembangan dan peningkatan ekonomi,”‘ujarnya, usai menghadiri acara High level meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kota Palembang dan Capacity Building se-Sumatera Selatan di Novotel Hotel Palembang.
Lebih jauh Dewa mengatakan, apalagi Indonesia saat ini sudah berada di era 4.0 menuju 5.0, maka yang tidak kalah penting juga melakukan peningkatan sdm, databae, penguatan di masing-masing OPD.
“Dengan penguatan sinergi dan koordinasi TPID bersama seluruh stakeholder, inflasi yang rendah dan stabil dapat tetap dijaga dalam jangka panjang,” urainya. (Daeng)