Anto Narasoma
Beri Kesempatan Anggota Baru untuk Menyanyi !
BERORGANISASI bukan hanya duduk sebagai anggota saja. Kita dituntut untuk berpikir kreatif dan mempertajam pola pemikiran pribadi.
———–
Terkait masalah eksistensi seseorang di dalam organisasi itulah harus menjadi cair dan lebur secara bersamaan.
Berdialog dengan Ketua Kerukunan Keluarga Pedangdut Palembang Sumatera Selatan (KKPP Sumsel), Salman Anchok, sangat asyik dan terbuka.
Terkait organisasi sosial seni budaya KKPP Sumsel itulah Salman setuju jika anggotanya tidak menampilkan sikap ego sentris dalam kepentingan bersama.
“Kita ini “bersaudara” dalam satu organisasi KKPP. Jadi setiap ada kepentingan personal, sebaiknya lebih mengedepankan kepentingan bersama,” ujar Salman Anchok dalam jumpa anggota pada arisan di rumah keluarga Maya Komara-Bidin, Selasa (3/1/2023).
Dalam pertemuan rutin setiap bulan, kebetulan awal tahun di rumah Maya Komara-Bidin di kompleks Kehutanan Multiwahana Perum Sako, Jalan Perintis Raya Blok NB Nomor 20 itu suasananya begitu semarak.
“Dibentuknya KKPP Sumsel, bertujuan untuk memberdayakan para pemusik dan penyanyi dangdut di Kota Palembang. Kita mencoba untuk membangun perkembangan tradisi musik dangdut,” ujar Salman Anchok, tersenyum.
Dalam suasana pertemuan antar anggota itu, tuan rumah menghadirkan unsur musik dari organ plus Purnama. “Di sinilah kita bisa melihat bakat dan pribadi anggota secara mendatar,” katanya.
Dalam berorganisasi, ujarnya, semua anggota perlu menertibkan sikap pribadi demi kepentingan bersama. Kenapa begitu?
“Iyalah. Kita ini orang banyak dengan berbagai karakter pribadi yang tidak sama. Karena itu kita harus bisa menyisihkan ego dan keangkuhan pribadi,” kata Salman.
Maka terkait kepentingan bersama itulah ketika melatih kemampuan bermusik dan bernyanyi, penting bagi anggota untuk mendahulukan kepentingan bersama (orang lain).
Maka melihat para anggota KKPP Sumsel melatih vokal dan keterampilan bernyanyi,
mereka harus taat dengan aturan yang tercatat. Terkait soal itulah para anggota tampil sesuai nomor yang dicatat master ceremony (MC).
Namun untuk menjaga nilai pribadi keorganisasian, kata Salman, apabila ada tamu atau personal baru, MC harus memberi kesempatan kepada tamu untuk bernyanyi lebih dulu. “Sebab dengan kebijakan itu, maka teman baru itu akan betah dan bisa meramaikan kegiatan aliran anggota KKPP Sumsel,” katanya.
Menurut Salman, dalam acara Selasa kemarin (3/1/2023), aturan pemanggilan anggota sudah baik. Bahkan para anggota kebagian ikut menyumbangkan suaranya. “Tapi MC lupa bahwa ada anggota baru yang sedianya dipanggil terlebih dahulu. Berikan dia kesempatan bernyanyi. Ini etika yang baik bagi anggota KKPP Sumsel,” ujar Salman.
Andaikan ada anggota yang lama bernyanyi, katanya, itu sudah biasa. “Kita sudah tahu kualitasnya. Tapi dengan memberi kesempatan kepada teman baru, selain kita bisa memperlihatkan akhlak yang baik, maka kita juga bisa paham dengan kualitas bernyanyi sahabat baru kita,” tukas Salman yang kerap disapa Pak Wo.
Maka untuk pertemuan di lain waktu, coba terapkan nilai yang baik seperti itu, sehingga perkembangan musik dangdut akan semakin meyakinkan. (*)