OBAMAKLIK.ID, PALEMBANG–Universitas Sriwijaya (Unsri) pada Agustus tahun ini bersiap membuka program profesi Insinyur menyusul telah keluarnya izin dari Dirjen Kemenristekdikti belum lama ini.
Rektor Unsri, Prof. Dr. Ir. Anis Saggaff MSCE, IPPU, Asian., M.Eng mengatakan proses persiapan sedang dilaksanakan dan gong penerimaan program profesi nanti dilakukan pada Agustus, tahun ini. Program Profesi ini wajib diambil oleh Mahasiswa yang sudah mendapatkan gelar Sarjana Teknik (ST), baik itu untuk Engineering, Engineering bidang Sains maupun Engineering bidang Pendidikan.
“Mengapa ini wajib, karena gelar pendidikan Sarjana saja belum bisa diakui dalam dunia kerja secara praktek karena belum tersertifikasi profesi. Untuk mendapatkan sertifikasi profesi Enggineering inilah maka para Sarjana engginnering wajib mengambil pendidikan ini, setelah lulus akan mendapatkan sertifikasi profesi dengan dengan Insinyur dan telah tersertifikasi praktek enggineeringnya,”urai Anis usai mewisuda mahasiswa di kampus Unsri Bukit Besar, Rabu (20/4/2022).
Dia juga melihat kebutuhan untuk program profesi ini di Sumsel juga sangat tinggi, apalagi dalam UU no 11 tahun 2014 program Profesi Enggineering ini hukumnya wajib dimiliki bekerja untuk praktek Enggineering di lapangan.
“Sama seperti jurusan Kedokteran, mereka ada gelar Sarjana Kedokteran dulu untuk sertifikasi profesinya baru menjadi Dokter saat praktek di lapangan, ini sama dengan teknik, Sarjana teknik dulu baru nanti ambil profesi engginerring, baru dapat gelar Insinyur,”katanya.
Saat ini di Sumsel, jumlah alumni bergelar Sarjana Teknik, Sarjana Enggineering Sains maupun Sarjana Enginering Pendidikan capai 28 ribu di Sumsel. Besarnya jumlah ini, dia memastikan program profesi Enggineering ini bakal diminati.
Pola Pendidikan hanya dua semester, dan ilmu yang diajarkan lebih menitikberatkan pada praktek kerja langsung pada dunia industri, sehingga Unsri akan merangkul beberapa perusahaan dan dunia industri kerja untuk program prakteknya.
Tak hanya melibatkan kelembagaan dan perusahaan industri, Unsri juga bakal melibatkan tim pengajar dari luar Unsri yang dinilai punya kualitas intelektual baik dalam dunia kerja Enggineering, baik instansi pemerintahan maupun swasta sehingga mahasiswa nantinya bisa benar-benar sudah siap dan tersertifikasi baik dalam hal profesi, termasuk merangkul organisasi Persatuan Insinyur Indonesia (PII) untuk lebih mematangkan study lapangan calon engineer.
“Materi pembelajaranya lebih banyak study kasus di lapangan makanya kita banyak melibatkan dunia kerja termasuk untuk tim pengajar di luar Unsri namun sudah tersertifikasi enggineering, ” katanya. (dewi).