OBAMAKLIK.ID, PALEMBANG–Kota Palembang Sumatera Selatan kembali dihebohkan oleh ulah sekelompok orang yang secara membabi-buta menyiram air keras hingga satu keluarga menjadi korban.
Peristiwa tragis itu terjadi pada Jumat (3/5/2022) siang, dimana dua dari tujuh korban yang merupakan satu keluarga, merinci awal mula peristiwa nahas itu terjadi.
“Awalnya saya sedang duduk pakai sarung main hp di depan, saya kaget tiba-tiba saya dikejar orang sekampung sekitar 20 orang,” kata korban DN (17).
DN yang merasa terancam lantaran dikejar para pelaku menggunakan air keras, kayu dan pisau, mencoba kabur untuk menyelamatkan diri.
Namun, pelarian DN terhenti saat air keras tersebut mengenai tubuhnya, ketika berada di depan rumah satu keluarga lainnya, Masnoni.
“Saya sempat lari waktu mereka itu ngejar. Ketika berlari saat hendak sampai di depan sini (rumah korban) saya disiram pakai cuka parah (air keras) itu,” katanya.
DN mengaku tidak mengetahui pasti wajah para pelaku karena saat itu dia dalam kondisi panik dan kesakitan. DN menduga para pelaku merupakan warga kampung sebelah.
“(Para pelaku) tidak tahu, samar wajahnya. Tapi kayaknya mereka dari sebelah lorong (kampung sebelah),” tuturnya.
Dia merasa tidak pernah ada masalah sebelumnya. Menurutnya, dia hanya terkena imbas saja dalam kejadian itu.
“Kalau masalahnya saya kurang tahu karena apa, saya lagi keluar, itu kan pakai sarung cuma main hp, mungkin karena saya yang ada di depan jadi saya yang terkena imbasnya,” jelas DN.
Sementara, korban lainnya, Masnoni (42) mengatakan saat kejadian awalnya ia mendengar suara keributan disamping rumahnya. Karena penasaran dan takut ia pun mencoba melihat ke depan, untuk memastikan suaminya tidak ada di keributan itu.
“Awalnya saya itu lagi makan di dalam rumah, terus saya mendengar suara bedegar-bedegar dari samping. Terus saya keluar mencari suami saya, takut terjadi apa-apa,” kata Masnoni.
Namun nahas setibanya ia di luar, ia bukan menemukan suaminya melainkan para pelaku memaksa masuk ke rumahnya dengan menerobos pintu bagian belakang hingga terjadilah peristiwa penyiraman satu keluarga tersebut.
“Setiba saya di luar, ternyata di luar sudah ramai. Tiba-tiba mereka menyerbu masuk dari pintu belakang masuk ke dalam rumah dan melakukan penyiram (air keras) tersebut,” katanya.
Setelah ia dan keluarganya mengalami luka bakar di sejumlah bagian tubuh, lanjutnya, para pelaku langsung kabur begitu saja lewat pintu depan.
“Setelah menyiram keluarga kami yang berjumlah lima orang, dan dua orang lain para pelaku itu langsung kabur lewat pintu depan,” jelasnya.
Ketujuh korban tersebut yakni Masnoni, AS (63), MS (14) dan ZZ (52), MN (54), AT (45) dan DN. (dewi).