OBAMAKLIK.ID, PALEMBANG–Meski dijejal situasi Pandemi berkepanjangan, namun ekonomi di Indonesia tetap stabil lima persen. Bahkan, momen tersebut, telah menciptakan tujuh juta lapangan kerja baru yang didominasi kalangan ibu-ibu alias emak-emak.
Hal itu diungkap Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)Â Erick Thohir saat Silaturahmi Akbar Muslimat NU se-Kota Palembang di Kampus 3 Pondok Pesantren Muqimus Sunnah Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (19/6/2022).
Menurut Erick program kemandirian untuk membantu masyarakat, diantaranya PMN Mekaar yang saat ini sudah memiliki lebih dari 12,7 juta nasabah yang kebanyakan berasal dari kalangan ibu-ibu.
Melalui program tersebut sudah berhasil menciptakan tujuh juta lapangan kerja baru dan ditargetkan program Mekaar hingga akhir tahun ini bisa diserap lebih dari 20 juta nasabah di indonesia.
“Dan luar biasanya lagi, rata-rata pekerja baru yang muncul itu dari kalangan ibu-ibu, mereka membantu perekonomian keluarga dengan berjualan dari uang modal Mekaar ini, sangat luar biasa sekali, ” kata Erick.
Program ini, bahkan akan diteruskan sehingga manfaatnya bisa dirasakan secara total. Erick bahkan menantang Menteri lain yang bakal jadi penggantinya kelak, apakah berani menghapus program Mekaar.
“Wah, pasti akan didemo emak-emak se-Indonesia, ” ucap Erick.
Disisi lain, lanjut Erick, dia ingin mendorong, BUMN bisa menjadi penyeimbang bagi perekonomian Indonesia.
Melalui program ekonomi kerakyatan dan keumatan, BUMN ingin membangkitkan potensi ekonomi rakyat dan umat.
Erick begitu terkesan dengan acara yang tak hanya dihadiri oleh ribuan muslimat NU, melainkan sejumlah suster Katolik pun tampak hadir dan ikut menyanyikan lagu Yalal Wathon.
“Luar biasa kita saat kita lihat muslimat NU dengan para suster bersama-sama menyanyikan Yalal Wathon yang maknanya begitu dalam bagi kebangsaan kita. Jangan malu-malu untuk bangkit. Sudah terlalu lama bangsa kita dipecah belah. Sumber daya alam dan market diambil bangsa asing untuk pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja mereka. Akhirnya kita terjebak pada kesenjangan ekonomi,” kata Erick.
Dia mengatakan, Indonesia seyogyanya harus mampu mengoptimalkan SDA dan market besar untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakatnya sendiri. Erick tak ingin ekonomi rakyat dan umat serta pendidikan menjadi kelas dua di negeri sendiri.
Pemerintah melalui BUMN, kata Erick, juga berkomitmen hadir membantu masyarakat. Dia mencontohkan, keputusan pemerintah yang tidak menaikkan harga BBM jenis Pertalite di saat harga BBM seluruh dunia tengah mengalami kenaikan. Pun saat pandemi terjadi, pemerintah memberikan pelayanan kesehatan dan vaksinasi gratis untuk masyarakat.
“Saya berjuang setulus-tulusnya agar BUMNnya sehat, tadinya untung hanya Rp13 triliun pada 2020, setelah diperbaiki, bersih-bersih BUMN, yang korupsi dipenjarakan, sekarang (2021) untungnya Rp126 triliun,” ujar Erick.
Menurutnya, Indonesia harus memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi yang bertumbuh 5 persen setiap tahun. Erick tak ingin tren positif hanya menjadikan masyarakat kembali menjadi penonton saja.
Karena itu, Erick menambahkan, BUMN berkomitmen mendorong kemandirian ekonomi NU. Menurut Erick, NU memiliki peran vital dalam menjadi fondasi bagi
“kita jangan hanya menjadi buih, tapi harus menjadi ombak dalam percaturan ekonomi dunia,” kata Ketua Umum Masyarakat Ekonomi tersebut.
Erick menilai sudah bukan zamannya lagi program bagus dihentikan hanya karena pergantian pemimpin.
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatera Selatan (Sumsel) KH Amiruddin Nahrawi atau Cak Amir menyampaikan terima kasih atas kehadiran Erick Thohir yang juga menjadi Ketua Panitia Harlah Satu Abad NU itu.
Cak Amir menilai Erick adalah sosok yang memiliki keberpihakan terhadap ekonomi umat. Hal ini tergambar dari sejumlah program yang dilakukan BUMN untuk mendorong kemandirian ekonomi pondok pesantren hingga UMKM di desa-desa. (dewi).