Obamaklik.id Banyuasin,- Setelah menculik tiga orang petani gerombolan bekingan perusahaan sawit juga mengintimidasi keluarga juanda yaitu anak-nya yang sudah berkeluarga di desa upang induk merupakan rumah iya sendiri di datangi sekitar 30 orang berpakaian preman dan oknum anggota yang membekingi perusahaan sawit agrindo raya. Kejadian tersebut pada tanggal (06/11/2023) pukul 17: 15 WIB berselang 2 hari pasca penculikan tiga orang petani kelompok bina tani kecamatan upang induk kabupaten banyuasin Tiga orang petani binaan Gapoktan Bina Tani di desa Upang Induk, Kecamatan Air Saleh, Banyuasin diduga diculik paksa oleh sekelompok orang yang merupakan oknum suruhan perusahaan perkebunan sawit.
Tiga petani yang di duga diculik oknum perusahaan perkebunan sawit yaitu Heriyanto warga Jalur 6 Desa Enggal Rejo, Kecamatan Air Saleh Banyuasin, lalu Amiruddin dan Fateno keduanya merupakan warga desa Upang Induk Kecamatan Air Saleh Banyuasin yang sehari-hari bekerja sebagai petani.
Permasalah itu diketahui, usai istri dari Heriyanto datangi SPKT Polda Sumsel untuk melaporkan peristiwa tersebut. Dia menyebut, peristiwa penculikan yang diduga dilakukan salah satu perusahaan perkebunan sawit itu terjadi di Desa Upang Induk, Kecamatan Air Saleh, Banyuasin, pada Jumat (03/11/2023) siang sekitar pukul 14:00 WIB.
“Kami dari rumah, datang ke pondok kami hendak menggarap lahan untuk bersawah (menanam padi-red), tapi baru saja tiba di pondok yang kami didatangi banyak orang dari pt, yang maksa suami saya dan dua temannya itu masuk kedalam satu mobil,” ucap istri korban.
Nurmin, menyebut sekitar lebih dari 30 orang yang membawa paksa suami dan dua orang petani lainnya tersebut. Dimana diakuinya sebagian besar diduga pelaku penculikan itu sudah berapa kali menemui mereka.
“Mereka itu datang ada yang bawa mobil, ada yang bawa motor, waktu suami saya dipaksa masuk ke dalam mobil saya cuman bisa diam ketakutan,” katanya .
Disinggung apakah mengetahui alasan tiga orang petani itu dibawa paksa Nurmin tak begitu mengetahui persis penyebabnya.
“Masalahnya kami mau bersawah, tapi oleh pihak perusahaan selalu melarang, padahal itu adalah mata pencaharian kami,” katanya
Terpisah, Ketua Gapoktan Bina Tani Juanda (51) menjelaskan tiga orang yang diduga diculik oleh pihak perusahaan itu merupakan anggota kelompok tani-nya.
“Dia tuh mau merampas tanah anggota saya, mereka melarang kami bersawah di tanah kami,” ucap dia.
Juanda menjelaskan, pihak perusahaan bukan kali pertama melakukan intervensi terhadap anggotanya.
“Kami garap lahan itu sejak 2006 dan kami memiliki surat pancung alas yang ditandatangani oleh kades sejak saat itu, sementara PT saja baru masuk 2008 dan HGUnya baru terbit tahun 2013, bahkan mereka mengaku sudah membeli tanah kami tapi waktu kami tanya dengan siapa mereka membeli mereka tidak pernah menunjukkan orangnya.
Laporan itu sudah diterima SPKT Polda Sumsel dengan nomor LP /B/742/XI/2023/SPKT/Polda Sumsel yang ditandatangani oleh Kepala Siaga III SPKT Polda Sumsel AKP Syaiful SH pada Sabtu (4/11/2023).
Saat dihubungi awak media sabtu 04/11/2023 melalui Whatshap pribadi kades upang induk kecamatan air salek kabupaten banyuasin dengan menjawab santai seakan tidak tahu kejadian konflik yang terjadi di desanya tersebut dengan menjawab pesan wa sebagai berikut.(Red)