Obamaklik.id Palembang,- Kegiatan sastra diberi nama Festival Sastra Internasional Gunung Bintan 2024 — atau disingkat FSIGB itu selalu dinanti-nantikan para sastrawan atau penyair dari seluruh dunia.
Ketua panitia Datuk Rida K Liamsi, mengatakan bahwa penyelenggaraan FSIGB tahun ini sangat membanggakannya. Sebab, kata Datuk Rida, selain para penyair nasional, teman-teman sastrawan dari berbagai negara ASEAN dan sastrawan mancanegara.
Menurut Rida, kegiatan itu merupakan cermin bagi pengembangan sastra nasional dan internasional. “Selain menggelar pertunjukan seni, kita juga mengadakan diskusi sastra, serta peluncuran buku karya penyair yang lolos kurasi,” jelas Rida kepada media ini, Kamis, 12 September 2024.
Para sastrawan dan penyair yang menyemarakkan acara itu, imbuhnya, diajak mengunjungi lokasi bersejarah budaya, atau perkembangan sastra di kepulauan setempat.
“Tapi yang penting adalah membangun silaturahim antarsesama seniman dan sastrawan yang hadir,” ujar Datuk Rida K Liamsi, tersenyum.
Sementara itu, penyair Bengkulu yang antologinya bertajuk Dari Awal Sebelum Akhir Kenangan yang berisi 46 puisi terbitan Taresia, Merawati May menyatakan gembira atas lolosnya buku antologinya.
“Setidaknya saya bisa tampil mendampingi penyair terkemuka dari berbagai daerah dan sastrawan mancanegara,” kata Merawati May saat diwawancarai media ini.
Paling tidak, kata May, sebagai penyair Bengkulu yang lolos ke even tersebut, akan terus belajar mengembangkan apa yang ia kuasai.
Menurut pandangan Merawati May, masih banyak yang perlu ia pelajari untuk menjadi penyair yang memenuhi kriteria terbaik.
“Esensi kesatraan (puisi) itu perlu dipahami nilai-nilai tujuan yang diketengahkan ke masyarakat pembaca. Misalnya kita harus memahami nilai isi secara estetika,” jelasnya.
Misalnya, bagaimana seorang penyair mampu menulis puisi dengan menghadirkan pendekatan kejiwaan dan pendekatan falsafah. “Karena itu saya mencoba melakukan pendekatan dari sisi hakikat dan metode puitik,” ujarnya.
Merawati May telah menerbitan sejumlah buku antologi puisi, antara lain, Perjalananku (Bintang Semesta 2016), Nasihat Ibu (Graha Pustaka 2021), Kidung Hati Amreta (Oase Pustaka 2022), Aku Milik Siapa?( KKK 2023) dan antologi Dari Awal Sebelum Akhir Kenangan (Taresia 2024).
“Semoga buku-buku antologi yang sudah saya terbitkan itu dapat bermanfaat bagi dunia sastra nasional,” tukasnya.
Secara khusus, even Festival Sastra Internasional Gunung Bintan itu menghadirkan undangan khusus seperti Yeyen Kiram, Dr Endut Ahadiat, Dr Hermawan AN, Dr Hasanuddin WS, Syarifuddin Arifin (penyair lintas negara), dan M Ibrahim Ilyas. (AntoNarasoma)