Obamaklik.id Palembang,- Memasuki musim hujan tahun ini, kondisi Jalan Sayangan, Jalan Pasar 16 Ilir, jalan di depan Kantor Lurah 14 Ilir, Jalan Masjid Lama, dan Jalan Beringin Janggut I, tampak parah, seperti kubangan kerbau.
Selain itu, ada beberapa jalan lagi yang kualitasnya seperti “danau kecil”, sehingga kerap kali terjadi kecelakaan di tempat itu.
Saat dikonfirmasi terkait persoalan itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang Bastari Yusak, menyatakan prihatin atas kondisi buruk yang terjadi di sejumlah jalan tersebut.
“Sebenarnya, kami sangat prihatin melihat kondisi sejumlah jalan itu di lapangan. Apalagi dalam keadaan musim hujan seperti sekarang, keadannya sangat parah,” ujar Bastari Yusak, Selasa, 15 Oktober 2024.
Menurut Bastari, kondisi jalan yang buruk dan becek seperti itu, idealnya sudah harus ditingkatkan kualitasnya.
“Sebenarnya, jalan-jalan tersebut sudah harus diperbaiki pada Agustus lalu. Tapi karena anggarannya tertunda, mau tak mau kondisinya semakin parah seperti yang terlihat di lapangan,” jelasnya.
Dalam kondisi jalan buruk seperti itu, kata Bastari, harusnya sudah ditangani Dinas PUPR Kota Palembang. “Tapi karena kewajiban berada di tangan pihak pusat, maka keadaannya menjadi seperti itu,” tukasnya.
Tapi tak perlu khawatir, kata Bastari, di akhir bulan Oktober ini jalan-jalan dalam kondisi parah seperti itu segera diperbaiki. Penangan Jalan Sayangan, Jalan Masjid Lama, Jalan Pasar 16 Ilir, saat nanti akan ditangani pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Selatan.
“Tapi karena kucuran dana anggaran bagi perbaikan jalan-jalan itu tertunda, maka kondisi terpaksa sangat memprihatinkan,” ujarnya.
Ketika timnya turun ke beberapan jalan tersebut, sebenarnya Bastari merasa sedih. Sebab aktivitas ekonomi warga di daerah itu sangat terganggu. “Jujur, saya sedih melihat kondisinya,” imbuhnya.
Jika harus ditangani PUPR Kota Palembang, kata dia, pihaknya harus mengganggarkan biaya yang tidak sedikit. Tapi karena itu tanggung jawab BPJN Sumsel, terpaksa harus ditunggu hingga akhir bulan ini.
Dalam pertemuan yang dipimpin Pj Walikota Palembang Dr Ucok Abdulrauf Damenta, BBPJN Sumsel berjanji akan segera memperbaiki sejumlah jalan yang hancur pada akhir Oktober 2024.
Pertemuan itu, jelas Bastari, dihadiri camat IT I, IT II dan III, serta lurah setempat. “Jalan-jalan di tengah kota, kebijakannya memang ditangani BBPJN Sumsel. Kalau memang jalan-jalan di perkotaan kebijakannya harus PUPR, yah, segera kita kerjakan,” katanya.
Sementara Ketua Forum Palembang Bangkit Sumatera Selatan (FPB Sumsel), Idham Rianom, mengatakan bahwa masyarakat harus sabar menantikan perbaikan sejumlah jalan tersebut.
Sebab, katanya, Kota Palembang yang sudah berstatus kota internasional harusnya tidak ada lagi jalan-jalan yang rusak. “Kita tunggu saja upaya dari pihak BPJN Sumsel segera memperbaikinya,” tukas Idham Rianom saat menjawab pertanyaan media ini.
Idham menjelaskan, ada beberapa hal yang menyebabkan jalan cepat sekali hancur. Pertama, jalan yang dibangun tidak sesuai spek atau aturan yang ditetapkan.
“Misalnya ada kontraktor yang dipercaya tidak jujur melaksanakan kerjanya. Jalan ini, tidak sampai tiga bulan sudah hancur,” kata Idham.
Kedua, jika jalan yang sudah dibangun itu dilewati kendaraan dengan bobot yang melampaui kapasitas, jalan tersebut akan hancur. Makanya pihak kontrakor dan Dinas Perhubungan perlu mendukung kualitas jalan yang diharapkan masyarakat.
“Kita tidak boleh menyalahkan pihak PUPR Kota Palembang, misalnya. Sebab kerusakan jalan itu menjadi tanggung jawab pusat (BPJN Sumsel). Kita tunggu saja, ya?” tukas Idham.
Terkait soal itu, FPB Sumsel meminta BPJN Sumsel segera memperbaiki jalan-jalan tersebut. Jika anggaran belum turun, harusnya tidak boleh dibiarkan hancur.
“Minimal, harus ada penambalan jalan dengan aspal. Bahkan ditimbun dahulu dengan batu koral,” pungkasnya. (AntoNarasoma)