OBAMAklik, Medan – Setelah menyelesaikan penggabungan usaha pada 4 Januari 2022 lalu, manajemen Indosat Ooredoo Hutchison melakukan kunjungan ke Kantor Regional Sumatra di Medan untuk memperkenalkan manajemen dan visi barunya untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital yang paling dipilih di Indonesia.
Kunjungan ini menegaskan komitmen perusahaan dalam menghadirkan pengalaman digital kelas dunia, menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia, termasuk di wilayah Sumatra.
President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, secara langsung
memimpin kunjungan tersebut, bersama jajaran Dewan Direksi dan Chief lainnya. Protokol kesehatan ketat diberlakukan selama kegiatan yang berlangsung hari ini.
President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, mengatakan, tanggal 4 Januari merupakan hari istimewa bagi Indosat Ooredoo Hutchison karena menandai hari pertama perusahaan beroperasi.
“Medan menjadi salah satu kota yang kami kunjungi dalam menyambut babak baru ini, mengingat Medan memiliki permintaan yang tinggi terhadap digitalisasi di berbagai sektor, termasuk perdagangan dan pendidikan, yang sejalan dengan komitmen berkelanjutan perusahaan untuk mengakselerasi transformasi digital di Indonesia.”ujar Vikram Sinha.
Vikram menambahkan, dikenal sebagai pusat industri dan perdagangan di Sumatra, Medan menjadi salah satu kota prioritas Indosat Ooredoo Hutchison dalam upaya percepatan transformasi digital di Sumatra.
Berdasarkan data terakhir BPS, industri informasi dan komunikasi di Medan mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi sebesar 9,03%.
Sementara itu, industri perdagangan besar dan eceran menjadi sektor unggulan yang memberikan kontribusi terbesar terhadap total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Medan, yaitu 25,71%1.
Percepatan penggelaran jaringan di Sumatra juga akan menjadi fokus perusahaan dalam mewujudkan komitmennya dalam mendukung misi Pemerintah untuk memenuhi cakupan 4G di seluruh Indonesia.
Dalam jangka panjang, Indosat Ooredoo Hutchison akan ambil bagian melalui penggelaran jaringan tambahan sebanyak 11.400 sites baru dan memperluas jangkauan jaringan ke 7.660 desa baru di seluruh Indonesia yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2025. Tahun lalu, perusahaan telah menambah layanan 4G/LTE di 124 desa terpencil, termasuk di desa Pulo Kruet, Tanah Pilih, dan Jadi Mulya di Sumatra Selatan.
Uji coba integrasi jaringan telah dilakukan di Padang, yang menghasilkan peningkatan
rata-rata kekuatan sinyal Indosat Ooredoo Hutchison.
Melalui teknologi Multi-Operator Core Network (MOCN), kekuatan penggabungan spektrum berhasil meningkatkan kecepatan data hingga 10x lipat, serta perpaduan jaringan antara IM3 Ooredoo dan 3 mampu menghasilkan perluasan cakupan jaringan yang signifikan.
“Indosat Ooredoo Hutchison kini memiliki skala, kekuatan finansial, dan keahlian yang lebih baik dalam mengakselerasi penggelaran jaringan dan mendukung pendidikan, masyarakat, dan ekonomi daerah di Sumatra,”tuturnya.
Pelanggan di Sumatra juga akan mendapatkan manfaat dari perluasan jangkauan jaringan, kecepatan selular yang lebih inggi, inovasi yang lebih besar, serta akselerasi layanan digital baru yang akan meningkatkan pengalaman digital mereka.
“Kami berkomitmen untuk terus menjadi penggerak ekosistem digital di Regional Sumatra dan memainkan peran yang lebih besar dalam menghubungkan dan memberdayakan industri dan masyarakat agar bisab angkit dari pandemi,” lanjut Vikram.
Penggabungan usaha tidak akan berdampak pada pelanggan Indosat Ooredoo Hutchison, termasuk di wilayah Sumatra, yang akan terus menerima layanan dan penawaran yang luar biasa tanpa kendala.
Sebagai tanda terima kasih atas kepercayaan
pelanggan, perusahaan menawarkan bebas menelpon sebulan bagi sesama pengguna
Indosat Ooredoo Hutchison hingga 200 menit sehari, sejak 4 Januari 2022.
Setelah menyelesaikan penggabungan usaha, Indosat Ooredoo Hutchison kini memiliki sekitar 19.500 BTS 4G di wilayah Sumatra, yang memperkuat posisinya untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital yang paling dipilih dan memainkan peran penting dalam mendorong transformasi digital di Indonesia, khususnya di wilayah tersebut (adi)