Obamaklik.id
Palembang, – Dimana dalam waktu dekat ini pemerintah pusat akan menaikkan bahan bakar minyak yang mengacu pada harga minyak dunia.
Ini ibarat si buah simalakama pemerintah mau tidak mau harus menaikkan bahan bakar minyak, walaupun ini berat.
Karena ini menyangkut kepada masyarakat menengah ke bawah, Pertalite dan Solar itu adalah kehidupan ekonominya masyarakat bawah, demikian diutarakan pengamat kebijakan publik sekaligus Staf Khusus Bupati Ogan Ilir Ir H Permana, M.MA saat di temui di coffee shop di Palembang.
Dikatakan Ir H Permana, tetapi kenapa pemerintahan tetap juga akan menaikkan walaupun menghitung hari.
Dimana dikarenakan subsidi yang selama adalah dinikmati oleh 89 persen itu menengah ke atas, oleh industri, oleh yang mobil pribadi mempunyai kesempatan mengantri beli solar dan Pertalite, ini menurut hukum ekonomi tidak adil.
“Inilah yang harus terus disosialisasikan oleh pemerintah secara hirarkis kebawah, agar masyarakat juga mengerti,” ujarnya
Kemudian, kenapa dinaikkan, karena harga minyak dunia juga naik, dipicu oleh perang Rusia dan Ukraina. Dimana untuk harga Dollar saja dihitung saat ini yakni 14.500, jadi daripada membebani APBN.
Maka mau tidak mau inilah jalan pemerintah untuk menaikkan Pertalite dan Solar, mudah-mudah naiknya tidak terlalu signifikan.
“Artinya tidak terlalu berat, mudah-mudahan tidak lebih daripada 10 ribu untuk Pertalite, dan Solar juga demikian,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, kompensasinya apa, dimana kompensasinya sendiri adalah pemerintah mengembalikan lagi dana subsidi, subsidinya diatur yang bisa dinikmati oleh masyarakat menengah miskin.
“Tinggal sekarang awasi bersama agar subsidi itu betul-betul tepat sasaran kepada masyarakat yang berpenghasilan rendah, kepada masyarakat yang bermata pencarian pedagang, usaha mikro kecil menengah (UMKM), dan yang bekerja serabutan,”.katanya.
Masih disampaikannya, tinggal dalam bentuk misalkan dari bantuan sosial yakni Bantuan Langsung Tunai, dari Kementerian Perindustrian mungkin berupa peralatan, perbengkelan, mesin-mesin home industri, dari perdagangan mungkin ada pasar murah, atau operasi pasar, kemudian juga dari koperasi sekarang sedang pendataan.
“Tinggal sekarang ini, harus dikawal bersama jangan sampai bantuan-bantuan ini seperti pada waktu zaman pandemi covid-19,” imbuhnya.
Masih dilanjutkannya, konon kabarnya 20 persen adalah juga ada nama-nama sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), sebagai pegawai negeri sipil (PNS), ikut juga di daftar. Kemudian juga keluarga RT, keluarga RW masuk semua disana, ini harus di awasi bersama-sama.
Para penegak hukum Kepolisian, Inspektorat, Kejaksaan, mari kita fokuskan bantuan ini agar tepat sasaran.
“Karena apa, karena tujuan pemerintah itu menaikkan, dan kemudian subsidinya di re-schedule ke menengah miskin tujuannya itu,” bebernya.
Masih diungkapkannya, sehingga sekarang by name, by data, by address, dan by home, jadi masyarakat silahkan di cek, kalau ada rumah lantai dua janganlah menerima BLT, kalau ada mobil bagus janganlah menerima, tetapi kalau hanya ada mobil gerobak untuk usaha dagang, saya kira itu layak juga untuk diberikan bantuan.
“Jadi itu tujuannya, supaya kita lebih bisa mengalokasikan kepada masyarakat yang jauh berada di sana, seperti gunung-gunung seperti di Pagar Alam, di Banyuasin daerah jalur, para nelayan, itu semua yang harus diutamakan,” jelasnya.(vn)