Obamaklik.id
Palembang,- Sungguh pilu apa yang dirasakan oleh Deka Afriyanti (28), istri dari tahanan Polsek Talang Kelapa Muhammad Raditva yang meninggal dunia pada 18 September 2022 lalu. Mirisnya lagi, banyak kejanggalan yang dirasakan Deka saat mendiang suaminya ditahan hingga kemudian meninggal dunia.
Diceritakan Deka, suaminya berhasil diamankan oleh Polres Prabumulih pada Minggu (31-7-2022) dalam dugaan pengelapan uang sebesar Rp40 juta disalah satu distributor susu yang berada di wilayah Talang Keramat Kabupaten Banyuasin dan dilimpahkan ke Polsek Talang Kelapa pada Senin (1/8/2022)
“Sejak suami saya ditahan sampai dikabarkan sakit saya tak boleh bertemu dengan suami saya. Terakahir suami saya sakit dia mengeluh ada luka dibelakang seperti bisul yang terdapat di belakang kuping,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (27/9/2022).
Deka pun sempat bertanya kepada suaminya apakah dia di siksa di dalam penjara? Hal tersebut dijawab oleh suaminya bahwa dirinya tidak mengalami penyiksaan di dalam sel.
“Saya sempat melapor ke Propam Polda Sumsel bersama dengan pengacara saya atas tak boleh bertemunya saya dengan suami,” katanya.
Kemudian suami dari Deka Apriyanti pun meninggal pada Kamis (18/9/2022) tepat pukul 21.35 WIB di RS Sukajadi Palembang. Dari keterangan Deka, dirinya memutuskan tak memilih jalan visum dan otopsi dikarenakan sudah dirundingkan kepada pihak keluarga.
Hingga kini Ia dan anaknya pertamanya tersebut yang berusia setahun dua bulan hanya bisa memandang foto dari Muhammad Raditva saat dirinya terakhir bertemu suami tercintanya saat membesuk di sel Polsek Talang Kelapa Banyuasin Sumatera Selatan.
“Pasca meninggal memang adek ipar kayaknyo dak ado teror apo apo atau masalah yang nak dicerito ke aku. Tapi kematian ini yang membuat kami masih diseselke terutamo yang dak biso bertemu dengan almarhum dari mulai dio ditangkep sampe dapet kabar sakit. Padahal aku sudah berusaha samo pengacara untuk jenguk dio tapi masih be dak dikasih kesempatan,” katanya.
Sementara Itu, Kapolres Banyuasin AKBP Imam Safii saat dikonfirmasi menuturkan, kalau korban meninggal karena sakit dan tak dilakukan tindakan visum atau pun otopsi karena permintaan keluarga.
“Meninggalnya itu di rumah sakit Sukajadi akibat sakit getah bening dan pihak keluarga tak meminta di visum ataupun otopsi,” pungkasnya.(FS)