OBAMAKLIK.ID,PALEMBANG–Civitas Universitas Sriwijaya Palembang tahun ini tak lagi mengandalkan sistem pembelajaran daring saja, namun sudah menerapkan sistem perkuliahan tatap muka langsung.
“Kalau tahun lalu 100 persen daring, tahun ini Hybrid. Jadi 50 persen tatap muka dan 50 persen daring. Ini sesuai kebijakan Kementrian yang sudah mengaturnya, ” kata Rektor Universitas Sriwijaya, Prof Dr Anis Saggaf MSCE IPU usai Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PK2MB) Universitas Sriwijaya (UNSRI), Selasa (10/8/2022).
Dia mengungkapkan, UNSRI melaksanakan PK2MB selama dia hari secara hybrid. Hari pertama untuk Universitas dilaksanakan secara daring dan hari kedua untuk Fakultas serta hari ketiga untuk program studi (Prodi) yang dilakukan secara daring dan luring dengan tetap memperhatikan Protokol covid-19 dengan tidak melakukan kerumunan.
“PK2MB berbasis proses pembelajaran menggunakan Teknologi Information Technology (IT). Jumlah mahasiswa UNSRI setelah mendaftar ulang berjumlah 8668 mahasiswa sehingga ABK-nya naik menuju 9 ribu. Untuk jumlah mahasiswa yang esisting yaitu 28.359, jika dibagi 4 (empat) sudah menunjukkan masa studi mereka rata-rata 3.5 – 4 Tahun,” ungkapnya.
Lanjut ia beberkan untuk PK2MB tahun lalu full melaksanakan secara daring dan untuk sekarang mulai menggunakan sistem Hybrid begitupun proses perkuliahannya atau pembelajarannya sudah di desain Hybrid.
“Maksudnya yaitu jika kuliah yang hanya menjelaskan dengan masih menggunakan teoritikal dilakukan secara daring saja, tetapi jika memang ada perlu kelapangan, misal harus melihat laboratorium, silakan saja diatur oleh Prodi masing-masing bersama dengan dosen pendamping mata kuliah, hanya saja pesan saya tidak membuat kerumunan,” ujarnya Anis.
Anis terangkan tahun ini UNSRI mencanangkan kepada Mahasiswanya agar menjadi mahasiswa yang kreatif, inovatif, efektif, efisien dan produktif dalam menggunakan Tekhnologi Informasi.
“Kita minta kepada mahasiswa agar tidak hanya menunggu bola, misal untuk buku, kalau dulu harus ke perpustakaan dan sekarang bisa menggunakan IT dimana-mana, apalagi UNSRI saat ini berlangganan buku tidak lagi menggunakan texbook dan saat ini menggunakan e-book yang bisa diakses melalui jaringan internet dengan login UNSRI.ac.id dan untuk dosen kita siapkan VPN yang bisa diakses dari manapun,” terangnya.
Lanjut ia beberkan untuk PK2MB tahun lalu full melaksanakan secara daring dan untuk sekarang mulai menggunakan sistem Hybrid begitupun proses perkuliahannya atau pembelajarannya sudah di desain Hybrid.
“Maksudnya yaitu jika kuliah yang hanya menjelaskan dengan masih menggunakan teoritikal dilakukan secara daring saja, tetapi jika memang ada perlu kelapangan, misal harus melihat laboratorium, silakan saja diatur oleh Prodi masing-masing bersama dengan dosen pendamping mata kuliah, hanya saja pesan saya tidak membuat kerumunan,” ujarnya Anis.
Anis terangkan tahun ini UNSRI mencanangkan kepada Mahasiswanya agar menjadi mahasiswa yang kreatif, inovatif, efektif, efisien dan produktif dalam menggunakan Tekhnologi Informasi.
“Kita minta kepada mahasiswa agar tidak hanya menunggu bola, misal untuk buku, kalau dulu harus ke perpustakaan dan sekarang bisa menggunakan IT dimana-mana, apalagi UNSRI saat ini berlangganan buku tidak lagi menggunakan texbook dan saat ini menggunakan e-book yang bisa diakses melalui jaringan internet dengan login UNSRI.ac.id dan untuk dosen kita siapkan VPN yang bisa diakses dari manapun,” terangnya.
Terakhir dia menambahkan mengajak seluruh mahasiswa berperan untuk melawan dan memerangi radikalisme, terorisme, penyalagunaan narkoba, Kekerasa dan anti korupsi baik untuk dosen, pegawai maupun mahasiswanya serta ekploitasi terhadap mahasiswa.
“Ekploitasi terhadap mahasiswa tidak boleh dilakukan oleh siapapun baik oleh dosennya, pegawai maupun kakak tingkatnya, jika ada yang melakukannya akan saya keluarkan, sesuai dengan aturan yang sudah dibuat dan sudah saya edarkan, karena PK2MB ini merupakan kegiatan kekeluargaan bukan acara siksa-siksaan,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Sumsel H Riza Pahlevi yang menghadiri kegiatan (PK2MB) mengatakan kegiatan sebagai sarana untuk beradaptasi yang selama ini ditingkat menengah pembelajarannya 80 persen ditentukan oleh guru dan tetapi kalau Peguruan Tinggi 80 persen ditentukan oleh mahasiswa.
“PK2MB diharapkan tidak adanya tindakan kekerasan sehingga aman dan menyenangkan apalagi tadi Bapak Jaksa Agung memberikan materi kepada civitas akademika,” ucapnya.
Ia simpulkan dalam sambutannya tadi mewakili Gubernur Sumsel mengharapkan dengan adanya PK2MB ini, kepada seluruh peserta mempunyai Semangat Inspirasi, Komunikasi, Adaptasi dan Profesional (SIKAP).
“Untuk edukasinya, insyaallah adanya terintegrasi dan saya sudah bekerjasama dengan Rektor UNSRI, agar apa yang dilakukan untuk dikampus ini, seiring juga akan kita lakukan di pendidikan menengah atas atau sederajat, karena akan menjadi barometer ajang mereka nantinya akan menduduki kehidupan di Kampus,” katanya Riza. (dewi).