Obamaklik.id Muara Enim,- Di tengah kesuksesan PTBA yang cemerlang melambung tinggi ratusan warga Keban Agung Kec Lawang kidul menjerit dan merasa di zolimi karena Lahan yang berlokasi di daerah Bintan Pengawi ,dan Kiahan Kecik di gusur oleh PTBA secara sepihak tanpa adanya koordinasi lagi kepada masyarakat pemilik lahan
PTBA adalah perusahaan besar dan Dermawan di mata masyarakat , yang banyak memberikan dan mempublikasikan keberhasilan , mendapatkan penghargaan dari kesuksesan nya dalam segala bidang , akan tetapi di belakang nya ada ratusan masyarakat merasa terzolimi oleh PT.BA, karena lahan hak nya di rampas oleh PT.BA , secara sepihak,jelas seseorang juga pemilik lahan
Hari ini kembali di adakan midiasi di kecamatan Lawang kidul 06/05/2024 antara pemilik lahan dan pihak PT.BA dan di hadiri oleh ratusan ibu -ibu dan Bapak – bapak pemilik lahan bahkan disana juga terlihat oleh Awak media nenek -nenek yang suda Lansia
Acara tersebut di Hadiri oleh pihak perusahaan ,Camat Lawang Kidul dan kepala Desa serta di kawal oleh keamanan dari Polres Muara Enim Dan Polsek Lawang Kidul
Mediasi penyelesaian permasalahan lahan tersebut sebut di mulai dari jam 14.00 sampai jam 18.00 wib , Hinga sampai bubar dan tanpa hasil
Midiasi ini berjalan sangat Alot dan memakan waktu mulai dari jam 14.00.wib sampai pukul 18.00 tim sembilan yang mewakili ratusan masyarakat keluar dari ruangan mediasi dan menyampaikan pada awak media dan di depan ratusan pemilik lahan , bahwa pertemuan kedua belah pihak tidak mendapatkan hasil kesepakatan dan belum ada keputusan ,pihak perusahaan akan terus melakukan penggusuran meskipun belum ada ke kesepakatan karena menurutnya pihak perusahaan akan terus menjalan aktifitasnya sesuai aturan pertambangan jelas tim sembilan
Sala seorang dari tim sembilan “Sipullah” juga menyampaikan hasil dari mediasi dengan perusahaan tidak men dapatkan kesepakatan perusahaan masih tetap pada prinsip nya untuk kompensasi lahan masyarakat dengan harga hanya sebesar Enam Ribu rupiah (Rp.6000) per meternya nya
Sementara waktu mayarakat pemilik lahan minta ganti Rp.500.000( Lima ratus ribu rupiah) dan itu pun masih bisa di negosiasikan lagi ,bila mana ada tawaran dari perusahaan ini suda sangat tidak masuk akal kalau lahan kami cuma bernilai Rp.6000 per meternya ,tindakan dan tawaran kompensasi yang di ajukan pihak perusahaan ini sangatlah merugikan kami warga pemilik lahan ,tuturnya
Di tempat yang sama Nenek “Nurmawa” ,juga mengaku pada awak media yang juga mempunyai lahan di areal tersebut lebih kurang satu setengah hektar lagi , dia juga mengatakan kalau di sana ada kuburan Leluhurnya,dan yang lebih penting kami tidak perna menjualkan lahan kami pada siapa pun , dulu tempat orang tua kami berladang ,sehingga lahan tersebut sudah turun menurun dan sampai sampai leluhur kami aja di kubur di lokasi yg di gusur oleh perusahaan PTBA tanpa sepengetahuan kami
Sampai berita ini di terbitkan belum ada pihak perusahaan yang dapat di konfermasi terkait sengketa lahan dengan perusahaan.(Ocha)