OBAMAKLIK.ID, PALEMBANG–Tidak diterimanya usulan tiga nama yang diajukan Gubernur Sumsel, Herman Deru hingga penunjukkan Sekda Muba, Drs Apriyadi MSI sebagai Pelaksana Harian (Plh) oleh Mendagri menjadi bukti makin kuatnya Eksotika pesona Muba usai berstatus “open” dari Dinasti Alex Noerdin, mantan Gubernur Sumsel.
“Selama ini kita lihat kabupaten Muba itu sangat terkunci oleh dinasti mantan Gubernur Sumsel, Alex Noerdin. Siapapun sulit masuk,” kata salah satu tokoh Kabupaten Muba, Chairuddin Yusuf kepada obamaklik, Minggu (22/5/2022).
Dinasti eks Gubernur Sumsel, Alex Noerdin dikenal sangat lekat dengan kabupaten yang memiliki anggaran APBD paling besar diantara kabupaten di Sumsel lainya. Terkesan selama ini, Dinasti Alex Noerdin sangat mengunci siapapun untuk bisa masuk ke Muba. Tanpa akses embel-embel keluarga, rekan atau temen deket dipastikan akan sulit mendapatkan akses itu.
Tanpa rekomendasi dari Alex Noerdin, siapapun akan sulit masuk, baik itu unsur pemerintahan, birokasi, perusahaan swasta nasional maupun perusahaan asing.
“Muba itu sangat terkunci, siapapun tidak bisa masuk kecuali ada hubungan kekerabatan atau sudah direkomendasi dari Alex, lihat saja, bisa dihitung dengan jari, siapa saja yang bisa ke Muba tanpa embel-embel keluarga, anak, keponakan atau lainya dari Alex, ” kata Acong.
Nah pasca kasus yang menjerat Keluarga Alex Noerdin hingga Dodi yang ikut pula terseret dalam pusara hukum, sekarang kabupaten Muba sudah open. Tak ada lagi kesan pengendali dan saling kunci satu sama lain.
“Kalau sudah open seperti ini, tarik menarik kepentingan politis ini saya lihat sangat kuat sekali, apalagi faktanya anggaran di Muba ini paling besar di Sumsel. Diluar potensi kekayaan alam, baik sektor migas, pertanian hingga perkebunan ikut pula jadi pemikat, “katanya.
Dengan tak disetujuinya tiga usulan nama yang diajukan oleh Gubernur Sumsel, Herman Deru kepada Mendagri menjadi tamparan keras bagi HD. Dan secara prosedural administratif, Mendagri seharusnya sudah mengirimkan surat penolakan usulan nama secara resmi kepada pemprov Sumsel, lalu Gubernur wajib mengajukan kembali hingga mendapatkan persetujuan.
“Mungkin Mendagri niatnya gak mau beresiko tinggi, dia menunjuk sekda Muba menjadi Pj agar tidak ada tarik menarik kepentingan politis pasca lengsernya beberapa Kepala Daerah mendatang, termasuk HD yang ikut habis pada tahun 2023, mendatang,” katanya.
Mendagri berpikir, Sekda lebih cocok menggantikan jabatan bupati karena sudah paham dan berpengalaman. Mendagri juga, sebut Chairuddin, tak mungkin langsung memilih dan menetapkan tanpa usulan dari Gubernur. Jadi kemungkinan nama Apriyadi diusulkan pada gelombang dua.
“Diajukan tiga nama, ternyata ditolak semua oleh Mendagri. Dipastikan Gubernur mengajukan kembali nama baru, diseleksi dan evaluasi baru disepakati. Kemungkinan HD mengajukan nama Apriyadi dan ternyata disetujui, ” katanya.
Dengan usulan hingga tiga nama, terkesan Herman Deru berkeinginan kuat agar bisa meletakkan orang-orangnya disana. Dan Inilah yang dibaca Mendagri selain belum terpenuhi persyaratan secara administratif tiga kandidat. “Ternyata begitu nama Apriyadi diusulkan langsung disetujui hingga keluarlah SK sebagai Pj, tapi kenyataanya malah dilantik menjadi Plh,” katanya.
Namun sebagai warga Muba tapi tinggal di Palembang, Chairuddin bersama tokoh-tokoh Muba lainya akan terus mengawal proses kebijakan jalanya pemerintahan pasca ditunjuknya Apriyadi meski berstatus Plh. (dewi).