Obamaklik.id Palembang,- Mempermudah masyarakat dalam pembuatan Kartu Indonesia Sehat (KIS) serta dokumen kependudukan lainnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang kembali membuka layanan jemput bola dan kali ini berlangsung di Auditorium Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP), Selasa (26/3/2024). Tak hanya itu, dalam rangka pengendalian inflasi dan mengurangi angka kemiskinan ekstrem ini, Pemkot Palembang juga menyerahkan bantuan sebanyak 300 paket Sembako untuk warga penerima manfaat di Kecamatan Seberang Ulu II.
Warga nampak ramai dan antusias ketika mengurus berbagai dokumen serta mengambil Sembako. Adapun pelayanan dokumen hari ini ialah Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Identitas Anak (KIA), Akta Kelahiran dan juga Kartu Keluarga (KK).
Pj Walikota Palembang Ratu Dewa mengatakan, cukup banyak bantuan yang telah diberikan oleh pemerintah. Baik itu dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemkot Palembang. “Ada Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), serta pembuatan dokumen kependudukan dan lain-lain itu gratis,” ujar Ratu Dewa.
Ini merupakan langkah konsisten Pemkot Palembang menuju pengguna layanan KIS 100 persen, begitu juga dengan dokumen kependudukan lainya. Ratu Dewa mengimbau masyarakat agar belanja tidak mengikuti keinginan namun harus sesuai dengan kebutuhan sehingga jangan sampai harga di pasaran tinggi dalam pengendalian inflasi.
Sebelumnya Ratu Dewa juga telah mengajak masyarakat untuk menanam cabai di pekarangan rumah masing-masing. “Kalau semua menanam cabai kita tak perlu beli di pasar dan harga tekendali, cabai faktor utama inflasi. Alhamdulilah inflasi stabil 2,63 persen,” bebernya.
Kemudian Ratu Dewa mengungkapkan bahwa jumlah penerima manfaat bantuan sembako di Kota Palembang berjumlah 12.812 orang. “Kecamatan SU II termasuk tinggi ada 1.193 penerima manfaat, kemarin sudah dibagikan 200 bantuan dan hari ini 300 jadi total 500 paket sembako. Sisanya 693 akan kita bagikan lagi dan ini sebagai wujud komitmen kami dalam rangka mengurangi angka kemiskinan ekstrim,” tutupnya.(Eky/rilis)