OBAMAKLIK.ID, PALEMBANG–Deputy Pelayanan Publik Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) Reformasi Birokrasi (RB), Prof Dr Diah Natalisa, MBA melihat dan mengunjungi langsung ruang dan fasilitas pelayanan publik di UPTB Samsat Palembang I dan UPTB Samsat Palembang II, Jumat (22/4/2022). Dua ruang yang detail diperiksa adalah sarana dan fasilitas toilet, ruang pelayanan hingga ruang tunggu.
Tiga bagian ruangan tersebut detail dicek langsung oleh Diah bersama tim, yang sengaja datang ke Palembang untuk memastikan layanan publik yang benar-benar sesuai standar pelayanan prima. Apalagi baru-baru ini, Samsat sudah mendapatkan penghargaan sebagai pelayanan prima terbaik di Indonesia.
“Saya ingin memastikan apakah semua hal yang kita ajarkan, kita berikan masukkan ide dan saran, apakah sudah diterapkan sesuai standar, agar pelayanan publik juga tidak kendor, semuanya akan kita evaluasi dan ukur. Sumsel saya lihat istimewa karena banyak inovasi yang sudah diciptakan bahkan sudah mendapatkan penhargaan pelayanan prima terbaik se-Indonesia, “kata Diah usai mengecek dan bertemu langsung dengan jajaran Pemerintah Provinsi Sumsel, Bapenda Sumsel, perwakilan Jasa Raharja, Perbankan dan kepolisian di ruang rapat UPTB Samsat Palembang I di jalan Kapten Arivai Palembang.
Diah melihat, semua standar pelayanan secara umum sudah diterapkan namun perlu dilakukan upaya yang lebih maksimal lagi karena semakin lama jumlah pelayanan kepada masyarakat akan semakin banyak dengan ragam warga dari berbagai lini dan latar belakang, sehingga perlu dilakukan growth up yang lebih baik lagi.
Mengapa tiga ruang yang dia cek, yakni toilet, ruang tunggu dan ruang pelayanan wajib diperhatikan karena itu menyankut ruang umum yang banyak dibutuhkan publik, termasuk sebagai sarana aktualisasi warga secara pribadi agar menumbuhkan kenyamanan dengan level terbaik. “Dan tiga akses ruangan itu bahkan bisa jadi simbol pelayanan secara umum yang menggambarkan kualitas pelayanan seluruhnya, ” katanya.
Mengecek langsung akses dan fasilitas pelayanan publik kerap di lakukan Diah hampir di semua kota maupun kabupaten di Indonesia, termasuk diantaranya di Palembang Sumsel. Bahkan bagi Diah, pelayanan publik di Sumsel lebih istimewa karena terdapat Mall Pelayanan Publik (MPP) terbesar dan terbaik di Indonesia bahkan menjadi contoh atau role model pelayanan publik yang berfasilitas lengkap.
Sesuai dengan instruksi dari Presiden Jokowi, yakni pemaksinalam akses layanan publik yang dapat menjangkau semua lini dengan batas waktu yang cepat serta akuntable, makanya dia meminta semua pihak tak hanya memperhatikan pola pelayanan dan pemenuhan fasilitas pelayanan saja namun juga lebih banyak melakukan sinergi pada semua lini sehingga memudahkan pelayanan dan memperluas akses layanan kepada masyarakat.
Kepala UPTB Samsat Palembang I, Firnaz Lustian, SH, MH mengurai pasca meraih penghargaan pelayanan prima terbaik di Indoensia, pihaknya langsung berkoordinasi dengan lembaga Ombudsman. Bahkan secara khusus pihaknya merangkul lembaga tersebut sebagai penilai layanan yang diberikan kepada masyarakat. Hal yang sama pun diungkap Kepala UPTB Samsat Palembang II, Marhaen, SH, MSI yang mengaku prioritas pelayanan menjadi tolak ukur kinerja seluruh pegawai. Makanya pihaknya sangat detail sekali memberikan pelayanan itu kepada wajib pajak. salah satu contoh, pelayanan standar tak sampai lima menit untuk pengurusan pembayaran pajak, pengaturan setting ruang tunggu yang nyaman hingga fasilitas penerang ruang pelayanan yang baik termasuk menyiagakan putri pelayanan yang standbye di pintu masuk. Ini dimaksudkan untuk memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat sebelum menerima pelayanan di bagian dalam ruang pelayanan. “Ini menjadi salah satu contoh pemaksimalan pelayanan, ” urai Marhaen di hadapan Diah.
Prof Dr Diah Natalisa diketahui, usai melakukan kunjungan ke UPTB Samsat Palembang I, lanjut mengunjungi UPTB Samsat Palembang II di Jakabaring Palembang. Saat kunjugan, secara detail wanita kelahiran Palembang ini juga mengecek ruang pelayanan hingga fasilitas ruang tunggu dan toilet termasuk berdiskusi soal tempat pelayanan yang dinilai masih belum terlalu memadai terutama saat puncak pelayanan.
“Ruang pelayanan tidak terlalu luas karena memang masih fasilitas ruko, namun kedepam akan kita dorong agar ruang pelayanan dan tempat pelayanan lebih diperluas lagi, seperti renovasi dan penambahan ruang yang lebih nyaman lagi, ” ucap Diah. (dewi).