Obamaklik.id
Palembang,- Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sumsel tanggapi kebijakan pemerintah yang menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Ketua Fraksi Partai PKS, Sumsel H Askweni, didampingi Wakil Ketua, Mgs Syaiful Padli mengatakan, pembangunan infrastruktur tambah mentereng tetapi pemerintah tetapi pemerintah memilih mencabut subsidi. Ini merugikan kita semua.
“Jangankan pulih lebih cepat bangkit lebih kuat. Justru pulih lebih lama bangkit lebih lemah. Ini akan terjadi terhadap bangsa kita khususnya masyarakat kelas bawah,” ujarnya.
Lanjut, ia mengatakan sebaiknya anggaran belanja itu digunakan dengan semestinya. Lebih baik dialokasikan ke subsidi bagi rakyat.
“Sebaiknya untuk belanja-belanja yang tidak perioritas dialihkan untuk subsidi BBM. Jalan-jalan negara dan infrastruktur diperbaiki saja yan rusak. Jangan yang aspalnya masih mulus di cor lagi kan ini tidak masuk akal,” katanya.
Masih menurutnya, apalagi sekarang menjelang 2024. Apakah akan mengumpulkan dana untuk menghadapi pilpres dan pileg 2024. Sehingga semua pihak yang berkepentingan membutuhkan dana yang besar.
“Disatu sisi ekonomi masyarakat lemah sehingga uang itu bernilai dimata masyarakat. Disisi lain mereka tampil juga sebagai pahlawan dengan memberikan bansos dan lain-lain. Masyarakat kita belum melek dapat Rp. 600 ribu dikira sudah aman padahal mereka bisa kehilangan puluhan juta,” bebernya.
Pihaknya sangat protes keras apalagi akan mendekati akhir tahun jadi semestinya kenaikan BBM ini ditunda dulu. Sampai menunggu harganya stabil. Sekarang harga minyak dunia turun.
“Bukan hanya dari PKS saja yang menolak mahasiswa, buruh, masyarakat, ojol, semua pelaku ekonomi juga menolak. Ini keperhatinan untuk kita negara mengabaikan aspirasi masyarakat,” tutupnya.
Sementara, Wakil Ketua Komisi V, Mgs Syaiful Padli menambahkan, tidak ada yang berhak untuk mencabut subsidi itu merupakan kewajiban negara untuk mensejahterakan rakyat.
“Kami sangat menolak kebijakan ini karena sangat menyengsarakan rakyat,” pungkasnya. (vn)