Obamaklik.id Ogan Ilir,- Indralaya. Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya”.
Demikian makna Surat At Taubah ayat 122 tentang menuntut ilmu dan jihad yang dikutip oleh Mudir (Pimpinan ) Pondok Pesantren Modern Albasya TGM Kuntum Khairu Basa, SEI, MEI pada Penutupan Mastasa dan Kuliah Iftitah tahun pelajaran 2024-2025 yang berlangsung di kampus PPM Albasya Desa Payakabung Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan, Sabtu (20/7/2024).
Hadir pada kesempatan itu Wakif dan pendiri Ponpes Albasya Dra. Hj. Solda, Kepala Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), Drs. M Taher, Kepala Madrasah Aliyah (MA) Sarono P Sasmito, SPd, Kepala SMPIT Ustadz Dwi Seta, SEI, Ustadz Aidil, Ustad Febri, Ustad Deni, Ustadzah Hana dan Ustadzah Hani, para asatif dan pengabdi serta para santri ponpes Albasya baik untuk tingkat Aliyah (MA) maupun SMPIT. Selain itu ikut mendukung kegiatan tersebut para Dewan Pembina,- Para Dewan Penasehat,Para Pendiri Albasya, Badan Wakaf dan para Pimpinan Lembaga di bawah naungan Ponpes Albasya.
Acara yang dipandu oleh MC Ustadzah Hanna tersebut diawali dengan pembukaan dengan bersama-sama membaca ummul kitab Alquran. Kemudian lantunan ayat suci alquran oleh Ustadz Febri. Kemudian dilanjutkan dengan hymne pondok. Usai itu dilanjutkan dengan laporan ketua panitia Mastasa Ustadz Febri.
Ustad Febri mengemukakan syukur dan terimakasihnya atas partisipasi dan dukungan semua pihak di ponpes Albasya maka keigatan tersebut berlangsung sukses dan lancer. Selain pembekalan di ruang-ruang kelas Masa Taaruf Santri (Mastasa) tersebut juga dilakukan pawai atau defile para santri dengan membawa merk lokasi asal mereka masing-masing.
Ustadz muda alumni Ponpes Al-Ittifaqiah ini juga mengucapkan selamat datang kepada para santri dan bergabung di dalam lembaga pendidikan yang mengutamakan program hafal Al-Quran baik untuk menjadi hafizh dan hafizhoh serta penguataan bahasa Arab dan Inggris.
Usai laporan Ustadz Febri dilanjutkan dengan pengarahan Mudir PPM Albasya Ustadz TGM Kuntum Khairu Basa, SEI, MEI yang mengemukakan, pentingnya menuntut ilmu seperti yang beliau kutif pada Surat At-Taubah ayat 122 tersebut.
Menurut Ustadz Kuntum, sesuai kalimat pertama dari ayat di atas, disebutkan bahwa tidak semua orang muslim harus berangkat pergi ke medan perang (jihad). Menurut tafsir dari Al Quran hal ini dapat berlaku bila peperangan tersebut dapat dilakukan oleh beberapa orang saja. Untuk itu pentingnya pembagian tugas dalam masyarakat Islam. Pembagian tugas yang dimaksud yakni, ada yang bertugas di medan perang (berjihad) dan pihak lainnya ada yang bertugas menuntut ilmu dan mendalami agama Islam kemudian mengajarkannya. Dengan demikian sangat jelas akan pentingnya menuntut ilmu.
Kandidat Doktor yang mengupas tentang potensi zakat di tanah air ini menambahkan, mereka yang telah menuntut ilmu dan memahami ajaran agamanya, akan dimudahkan untuk menjaga diri dari kesesatan dan menjauhi laranganNya.
Kemudian, fungsi ilmu semata-mata untuk mencerdaskan umat. Jadi, tidak dibenarkan bila ada yang menuntut ilmu hanya untuk mengejar pangkat atau keuntungan pribadi saja. Apalagi menimbulkan kesombongan diri. Dan hal yang lebih penting, tambahnya sebaik-baik orang yang berilmu adalah orang yang menyebarkan ilmunya dan mengajarkan orang lain. Untuk itu, setiap muslim dalam bidang ilmu pengetahuan memiliki tiga kewajiban yakni, menuntut ilmu, mengamalkannya, dan mengajarkannya kepada orang lain.
Lalu, selain ilmu agama, ilmu yang juga wajib dipelajari oleh umat muslim daam surat At Taubah ayat 122 ini adalah semua ilmu pengetahuan yang berguna dan dapat mencerdaskan kehidupan. Selama tidak bertentangan dengan norma-norma agama.
Di samping itu dia juga berkeyakinan seiring waktu maka PPM Albasya akan terus mengalami kemajuan demi kemajuan termasuk nanti akan banyak santri yang akan belajar di Albasya baik dari dalam dan luar negeri seperti di Gontor tempat dia nyantri dahulu, tegasnya memberikan motivasi kepada para santri.
Usai sambutan dan pengarahan Ustadz Kuntum dilanjutkan dengan pembagian hadiah dan sertifikat bagi para juara dalam Lomba terbut. Berhasil menjadi Juara Muhadharah, Arman santri kelas 10 MA Albasya. Arman juga berhasil menjadi juara Kaligrafi. Sedangkan M Khoirul Azzam berhasil menjadi juara praktik ibadah. Sedangkan yang berhasil menjadi Juara umum : Geng 4G, lalu Juara terfavorit Muslim Community.
Acara kemudian dilanjutkan dengan kuliah iftitah oleh Ustadz Sarono yang memberikan motivasi kepada para santri yang menuntut ilmu di ponpes Albasya benar-benar meluruskan niat dan tekad untuk menjadi pembelajar yang baik. Santun dan takzimlah atau mengutamakan adab dengan para guru serta sesama santri. Pelajarilah dengan serius al-Quran dan hadits karena itu akan menjadi pedoman dan tuntunan hidup yang membawa kebahagiaan dunia akhirat.(SaronoP.Sasmito)