ObamaKlik.id. Palembang,- Rangkaian Acara Puncak Dies Natalis 40 Tahun FISIP UNSRI yang dilaksanakan di Ruang M.Isa Kampus Unsri Bukit, dihadiri lebih dari 500 peserta baik offline dan online. Turut hadir tamu undangan dari stakeholder Area Manager Communication, Relation & CSR PT KPI RU III Siti Rachmi Indahsari, Medco Energy E&P dan Penerbit Erlangga Sumbagsel.Selasa (28/2/2023)
Kegiatan dimulai dengan sambutan Prof. Dr Alfitri, M,Si, Dekan Fisip Universitas Sriwijaya dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa FISIP selalu memaknai setiap perbedaan sebagai basis kekuatan, sehingga kaloborasi adalah kunci dari kemajuan sebuah institusi. Era persaingan, pengucilan, diskriminasi, hegemoni, serta peminggiran ide dan gagasan kreatif sudah saatnya hilang dari kampus sebagai lembaga yang dianggap paling dipercaya dan rasional oleh rakyat.
Acara ini juga memberikan ruang bagi aktivis mahasiswa untuk menyampaikan orasi kebangsaan. Gubernur Mahasiswa Dinar Tri Akbar yang juga aktif diberbagai organisasi masyarakat sipil, menyampaikan orasi dengan judul Refleksi 40 Tahun Kampus Kebangsaan, dalam Orasinya Dinar menyampaikan pentingnya menjadikan kampus mengakar pada persoalan bangsa, sehingga kampus akan selalu hadir dengan solusi yang konstruktif dan substantif. Jangan sampai kampus menjadi menara gading. Jangan sampai kampus hanya menjadi arena kontestasi kepentingan kelompok dan golongan tertentu.
Dr. Arie Sujito Wakil Rektor 3 UGM Jogja sebagai pembicara tamu, juga dikenal sebagai aktivisme, intelektual organik yang selalu hadir dan bersama rakyat dalam berbagai perjuangan rakyat. Mas Arie menyampikan Materi Transformasi Desa, Demokrasi dan Pemberdayaan Warga. Arie Sujito yang juga terlibat dalam mengawal dan mengadvokasi lahirnya UU Desa, menyampaikan bahwa Pembangunan Desa jangan sampai terjebak pada teknokrasi, budaya patronase, birokratisme, oligarki. Korup dan apatisme warga. Oleh karena itu penting mendorong penguatan pengetahuan serta partisipasi warga dalam pembangunan desa dalam mengawal pembangunan desa yang berkelanjutan, ” pungkasnya ( Ocha/Rilis)