OBAMAKLIK.ID,PALEMBANG—PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju) terus memasifkan langkah mengajak masyarakat peduli lingkungan, khususnya pelestarikan Ikan Belida Sumatera dari kepunahan.
Kilang Pertamina Plaju kali ini menggandeng Universitas PGRI Palembang menciptakan kurikulum siaga bencana yang diperuntukkan bagi siswa di puluhan Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kota Palembang yang dinamakan SITANGKAS (Silabus dan Buku Ajar Siaga Kebencanaan Perkotaan).
Kerjasama Kilang Pertamina Plaju dan Universitas PGRI Palembang ini pun disambut baik oleh Dinas Pendidikan Kota Palembang.
Langkah kolaboratif sebagai wujud tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) di dunia pendidikan itu dimaksudkan agar menumbuhkan rasa siaga bencana sedini mungkin bagi siswa SD sebagai generasi penerus yang akan datang.
Lewat kurikulum ini juga, diharapkan nantinya timbul kecintaan terhadap ikan belida yang merupakan ikon khas Kota Palembang sekaligus Provinsi Sumsel yang mulai terancam punah, sebagaimana tercantum dalam Peraturan Kementerian Kelautan dan Perikanan (Permen KKP) No. 1 tahun 2021.
Kurikulum ini didesain seciamik mungkin dan menyesuaikan dengan karakteristik siswa SD yang lebih menyukai aktivitas literasi terhadap buku-buku yang bergambar dan colorful.
Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Plaju, Siti Rachmi Indahsari mengatakan bahwa pihaknya selaku entitas bisnis juga memiliki amanah untuk tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Dikatakannya, Kilang Pertamina Plaju memiliki inisiatif untuk dapat mengembangkan wilayah sekitar perusahaan berdiri menuju kemandirian ekonomi. Namun sebelum mencapai titik kesejahteraan yang dimaksud, harus dipastikan lingkungan tempat masyarakat tinggal aman dari potensi bencana.
“Kami memiliki inisiatif untuk bisa mengembangkan wilayah ring 1 menuju kemandirian ekonomi, namun tentu langkah yang harus dilakukan sebelum mewujudkan kemandirian ekonomi, pertama sekali lingkungannya harus aman,” tutur Rachmi dalam Focus Group Discussion (FGD) penyusunan kurikulum siaga bencana dan Cinta Belida yang digelar di Dinas Pendidikan Kota Palembang, belum lama ini.
Oleh karena itulah pihaknya hadir, mengingat core competency yang dimiliki Kilang Pertamina Plaju salah satunya sebagai firefighter (pemadam kebakaran) yang siaga untuk melakukan pencegahan mitigasi bencana kebakaran.
“Dengan kompetensi inilah kami bekerjasama dengan stakeholder terkait agar mengajak masyarakat melek terhadap bencana kebakaran di Kota Palembang,” lanjut Rachmi.
Data BPS Kota Palembang menunjukkan sepanjang 2020 lalu telah terjadi sebanyak 39% kasus kebakaran. Hal itu disebabkan oleh struktur perumahan di Kota Palembang yang padat dan dominan terdiri dari kayu.
“Meskipun jauh api panggang, namun langkah kecil harus segera dilakukan,” kata Rachmi.
Dengan menggandeng Universitas PGRI sebagai salah satu perguruan terbaik di Kota Palembang di bawah kepemimpinan Dr. Bukman Lian, Rachmi yakin mimpi mewujudkan Kota Palembang yang aman dari bencana akan terwujud.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas PGRI Palembang, Dr. Bukman Lian, M.M., MSi., CIQaR berharap sosialisasi kurikulum siaga bencana ini tidak hanya menyasar 21 SD, namun bisa diperluas secara perlahan.
Bukman menginginkan kurikulum ini segera disosialisasikan kepada siswa SD baik dalam bentuk mata pelajaran maupun ekstrakurikuler. “Ketika bahan ajar ini sudah kita bedah dan sesuai dengan karakter anak, artinya sudah bisa kita sosialisasikan, bagaimanapun nantinya langkah yang ditempuh Dinas Pendidikan harus kita dukung,” kata Bukman.
Adapun Kepala Dinas Kota Palembang, H. Ahmad Zulinto dalam sambutannya mengapresiasi dan berterimakasih atas kolaborasi yang diinisiasi Kilang Pertamina Plaju bersama Universitas PGRI Kota Palembang berkaitan dengan pembelajaran siaga bencana ini.
Menurutnya, kurikulum ini penting untuk diintegrasikan dengan pelajaran, ekstrakurikuler atau format lainnya yang bisa dimaksimalkan. “Sehingga pelajaran siaga bencana ini bisa disampaikan kepada anak didik sedini mungkin,” ujarnya.
Ia menyambut baik program ini mengingat penanganan bencana kebakaran dan banjir di Kota Palembang yang sangat memerlukan perhatian dari berbagai pihak. “Kalau ini kita biasakan dari awal (kurikulum), mudah-mudahan siswa teredukasi,” katanya.
SITANGKAS merupakan bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kilang Pertamina Plaju yakni PATRA (Palembang Aman, Terampil dan Berdaya) serta Belida Musi Lestari
Nantinya, SITANGKAS sebagai program Community Development ini akan berkontribusi terhadap pencapaian beberapa target SDGs (Sustainable Development Goals), yakni tujuan 4 (menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata), tujuan 11 (menjadikan kota dan pemukiman inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan) dan tujuan 15 (menghentikan kehilangan keanekaragaman hayati).
Dengan demikian pula, Kilang Pertamina Plaju telah berhasil menjaga hubungan sosial dengan masyarakat melalui pemenuhan aspek Social sesuai kriteria ESG (Environmental, Social, & Governance) dalam menciptakan masyarakat tangguh.
Rachmi berharap kolaborasi yang telah tercipta ini akan semakin menciptakan gelombang kebermanfaatan yang semakin besar di Masyarakat Kota Palembang terutama wilayah ring 1 perusahaan.
“Kami berharap bisa menggandeng seluruh stakeholders untuk menciptakan kota Palembang yang aman, terampil dan berdaya,” tutup Rachmi. (dewi).