Muara Enim, ObamaKlik.id – Kualitas pembangunan Rehabilitas Ruang kelas Sekolah SMA PGRI Gelumbang Kabupaten Muara Enim dipertanyakan, lantaran menggunakan bahan yang diduga berharga relatif murah, sehingga menimbulkan pertanyaan terkait mutu bangunan tersebut.
Hal ini tentu menjadi polemik, lantaran sesuai dengan keterangan yang dikutip dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dimana mengutamakan unsur kualitas, dalam setiap pembanguan di bidang pendidikan.
Ali, salah seorang anggota LSM Belida Bersatu mengatakan, sudah menjadi hak setiap warga, untuk turut berkontribusi dalam hal pengawasan, terhadap setiap pembangunan yang menggunakan anggaran negara.
“Ini kan menggunakan anggaran negara, jadi kita berhak untuk memantau pembangunannya,”, jelasnya, saat di temui di lokasi pembangunan.
Hasil pantauan dari awak media, di lokasi pembangunan, pada Senin (26/9/20022), beberapa bahan bangunan yang menjadi sorotan diantaranya, penggunaan rangka baja yang diduga berharga relatif murah atau bukan yang terbaik sekelas TASOO 75,75 di jenisnya, sehingga berpotensi memunculkan perspektif negatif, terkait mutu dan daya tahan rangka baja tersebut.
“Disini kami mempertanyakan, selaku kontrol sosial, bukan berarti mencari kesalahan, karena ini menyangkut kualitas. Dan ini untuk kepentingan orang banyak, seharusnya setiap pembangunan yang menggunakan dana negara, menghasilkan bangunan yang bermutu dan berkelas, seperti sekelas TASOO, dan berkualitas Bahkan yang terpasang rangka baja ringan Sekelas TRUSS C. 75 apakah pemerintah membenarkan hal ini,” tegasnya.
Sementara itu, pemborong dari bangunan itu sedang tidak ada di lokasi pembangunan saat itu, begitupun dengan pihak sekolah, tidak ada yang bisa ditemui, lantaran saat ini sekolah sedang libur dan cuti bersama.
Sehingga, awak media hanya bisa bertemu pekerja. Ketika dimintai keterangan, para pekerja itu mengatakan, tidak terlalu mengetahui perihal spesifikasi yang sesuai prosedur.
Sehingga ia menyarankan kita hanyalah pekerja dan itupun kita tidak tau siapa pemilik kontraktor disaat dibincangi oleh awak media bahkan kita dari pemulutan dan itupun kami hanyalah pekerja.
“Kami tidak terlalu paham pak masalah spesifikasi yang sesuai prosedur, karena kami hanya bekerja sesuai perintah pemborong,”ungkapnya.
“Sebaiknya bapak langsung hubungi pemborongnya saja biar jelas mungkin besok datang,”tambah salah seorang pekerja, sembari tidak tahuhu pemilik PT kontraktor,” katanya.
Saat dikonfirmasi awak media, pihak pemborong, yang bernama Anto mengatakan, akan mempelajari dan berkonsultasi dengan pihak fasilitator, terkait pertanyaan mengenai kualitas dari bahan bangunan TRUSS C 75 tersebut.
“Sekarang pemilik lagi di palembang pak, nanti saya konsultasikan dulu dengan pihak fasilitator,”, tutup Anto yang mengaku sebagai pekerja pembangunan SMA PGRI Gelumbang tersebut.
Ketika awak media mencoba menghubungi Kepala Dinas Pendidikan provinsi, lewat wahtsApp beliau 085266xxxxxx untuk meminta hak jawab dari beliau, terkait pembangunan rehabilitas ruang kelas tersebut, tapi sayang komunikasi kami tidak di respon sama sekali sampai berita ini kita terbitkan. (Pandawa)