OBAMAKLIK.ID, PALEMBANG–Skema pembagian keuntungan yang diterapkan aplikator diakui para driver atau mitra sudah tidak layak lagi. Untuk sekali jalan, biaya terendah yang dikantongi hanya Rp 6.400. Minimnya keuntungan makin berasa berat ketika muncul rencana pemerintah yang akan kembali menaikkan BBM Pertalite.
“Untuk sekali jalan, naik motor dengan jalur terdekat Rp 9000an, skemanya untuk driver Rp 6.400 dan aplikator sisanya. Kalau mobil hanya Rp 9000 dari ongkos Rp 15.000. Ini sangat kecil dan BBM bakal naik lagi, tentu kami makin sulit dan sangat menakutkan kami, “ucap Ketua Asosiasi Driver Online (ADO) DPD Sumsel, M Asrul Indrawan di sela-sela kegiatan Buka Bersama dengan Gubernur Sumsel, Herman Deru di Sekretariat ADO Sumsel, Senin (18/4/2022) sore. Herman Deru Didampingi beberapa kepala SKPD, termasuk Kepala UPTB Samsat Palembang II, Marhaen, SH, MSI.
Dalam kegiatan tersebut, juga memberikan dan mengangkat Herman Deru sebagai bapak Driver Online Sumsel.
Lebih lanjut, kata Asrul, skema fee keuntungan dari aplikator, baik itu Gojek, Grab maupun Aplikasi lainnya sangat memberatkan para driver, ditambah lagi dengan ancaman kenaikan harga BBM Pertalite yang hampir 80 persen digunakan para driver untuk kendaraanya. Pihaknya meminta agar sebelum ada kenaikan atau bahkan jika kenaikan harga BBM terjadi, aplikator melakukan penyesuaian harga sehingga tidak menyulitkan para mitra yang hampir 70 persen di Sumsel menggantungkan mata pencarian pokok sebagai driver gojek online.
“Di Sumsel hampir 3000an lebih dan 70 persennya mencari makan dari driver online baik motor dan mobil, mereka mau tidak mau harus jalan dan menerima skema 60 persen untuk driver dan 40 persen untuk aplikator. Dengan kondisi harga minyak yang bakal naik ditambah tingkat kebutuhan tinggi, seharusnya skemanya diubah 80 persen mitra dan 20 persen aplikator, kan faktanya aplikator tidak perlu membeli bahan bakar,”kata Asrul.
Pihaknya berharap agar para aplikator duduk bareng dengan mitra atau driver sehingga mereka merasa terlindungi, diperhatikan, tenang dan sama-sama diuntungkan dalam porsi yang sesuai. Jika aplikator masih enggan duduk bareng maka pihaknya akan melibatkan pemerintah, baik itu anggota DPR bahkan Gubernur untuk ikut membantu menyeruarakan keinginan mereka sehingga nasib ribuan driver bisa membaik.
Disinggung apakah bakal melakukan aksi turun ke jalan hingga ke tingkat pusat jika keinginan masih tidak didengar, Asrul mengaku siap dilakukan jika upaya persuasif masih menemukan jalan buntu, seperti kkomunita lainnya.
“Tapi tetap kami akan mengupayakan jalur persuasif dulu hingga keinginan kami bisa didengar, apalagi jika Pertalite memang benar-benar naik. Kemarin saat solar susah dicari saja banyak juga anggota kita yang terdampak, ” katanya.
Sementara Gubernur Sumsel H Herman Deru berjanji akan ikut membantu para driver memperjuangkan hak secara layak dan proporsional dan pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan aplikasitor yang ada di Sumsel sehingga bisa dicarikan solusi terbaik, apakah memang harus dilakukan pola perubahan aplikasi atau bentuk lain yang dilakukan pemerintah dalam hal bantuan atau subsidi sehingga para mitra bisa mendapatkan hak secara layak dan adil.
Untuk kegiatan Buka Puasa bersama, dia senang dapat hadir dalam acara buka bersama Asosiasi Driver Online (ADO) Sumsel. “Asosiasi ini sungguh mulia. Disaat pemerintah sibuk mencarikan job bagi masyarakat yang terkena PHK, masyarakat yang mencari kerja, dan ADO menciptakan lapangan kerja, ” ujarnya.
Oleh sebab itu, sambung Herman Deru, sebagai bentuk apresiasinya kepada ADO, dia selalu menyempatkan diri hadir di kegiatan ADO Sumsel. “Disini kita memberikan bantuan satu unit mobil untuk Unit Reaksi Cepat (URC) ADO Sumsel untuk pengawasan profesi ini. Kita juga memberikan bantuan beras kepada anggota ADO Sumsel, ” bebernya.
Dalam kesempatan itu, anggota ADO Sumsel yang menghadiri acara buka Puas bersama secara spontan mengucapkan minta THR kepada Gubernur Sumsel. Menanggapi permintaan anggota ADO Sumsel, Herman Deru secara spontan mengatakan, nanti akan dicarikan dulu. “Semoga ada jalan rezekinya, ” ucapnya.
Diketahui kegiatan buka puasa bersama diikuti sekitar 850 orang. Tediri dari ketua komunitas, ketua peguyuban, pengurus DPC ADO Palembang, pengurus ADO Sumsel dan Unit Reaksi Cepat ADO Sumsel. Herman Deru, juga memberikan bantuan beras untuk 3000 an anggota ADO. Setiap orang mendapat 5 kilogram beras yang totalnya capai 15 ton dan pada kegiatan buka puasa sudah digelontorkan satu ton beras. (dewi).