OBAMAKLIK.ID, Palembang–Meski kini pemerintah , tim kesehatan dan masyarakat tengah fokus pada Covid-19, namun Kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di Palembang patut untuk di waspadai. Hal tersebut diungkapkan langsung, Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang dr Fenty Aprina, Senin (14/2/2022).
Ia mengatakan, dibandingkan tahun lalu di bulan yang sama, Januari 2022 kasusnya lebih tinggi dibandingkan Januari 2021. Tahun lalu ada 11 kasus dan tahun ini terdeteksi ada 73 kasus DBD.
“Memang sebaiknya, jika ada anggota keluarga sakit demam itu diberi obat dan dibawa ke dokter untuk diperiksa. Saya juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga lingkungan rumah agar bersih terutama dengan menjaga kebersihan tempat penampungan air, dan bak mandi,” ujarnya.
“Nyamuk ini senang ada di air bersih, jadi tutup dan jaga kebersihannya,kalau tidak jadi sarang nyamuk DBD,” tambahnya.
Ia mengatakan, saat ini kawasan yang masih menjadi tempat langganan kasus DBD lebih banyak itu kawasan padat penduduk. Seperti Sako, Sukarame dan kawasan padat penduduk lainnya.
“Awal Februari ini kasus tertinggi ada di Kecamatan Sukarame 14 kasus, Sako 6 kasus, Ilir Barat 1 6 kasus,” katanya.
Namun jika dibandingkan pertahun 2021 dari tahun sebelumnya 2020, angka kasus DBD ini menurun. Dia berharap penurunan angka kasus karena kesadaran masyarakat tentang kebiasaan melakukan pemberantasan sarang nyamuk sudah baik, atau ada faktor lain.
Sebab, gejala Covid-19 dan DBD memiliki gejala yang sama yakni demam. Hal ini dicurigai jadi penyebab warga ragu periksa kesehatannya karena takut dinyatakan Covid-19 padahal DBD
“Karena gejala DBD hampir mirip dengan gejala Covid-19. Terutama ada demamnya,” katanya. (Daeng).