Obamaklik.id Palembang,- Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini Kepala Dinas PSDA Provinsi Sumsel Ir H Herwan, M.M yang diwakili oleh Sekretaris Dinas PSDA Provinsi Sumsel Dr Hj Megawaty, S.T., M.T memberikan penjelasan mengenai akan dilakukan serah terima terhadap pengelolaan danau Ogan Permata Indah (OPI) yang akan diserahkan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumsel.
Dikatakan Kepala Dinas PSDA Provinsi Sumsel Ir H Herwan, M.M diwakili oleh Sekertaris Dinas PSDA Sumsel Dr Hj Megawaty, S.T., M.T, secara progres sekarang ini lagi proses untuk serah terima seluruh aset, di mana lagi proses di Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (BPKAD) sekarang, prosesnya sudah ditelaah dari Inspektorat dan sekarang lagi biro hukum.
Habis itu nanti ke BPKAD lagi baru bisa di catat, saat ini ya itu lagi berproses, habis berproses itu yang pasti itu batas tahap yang tahun kemarin, belum tahap ini.
“Dimana tahap ini belum selesai kegiatannya, untuk tahap tiga ini, kan sudah tiga tahun, tapi ini juga mau kami susulkan juga, tapi yang pasti yang sudah tahun kemarin itu yang kami serahkan yang full,” ujarnya.
Kemudian, kalau yang ini belum bisa, jangan kan pemeliharaan, yang fisiknya saja belum PHO belum selesai. Di mana PHO ini adalah singkatan dari Provisional Hand Over yang merupakan istilah dalam proyek konstruksi untuk tahap serah terima sementara pekerjaan. Di mana PHO dilakukan setelah pekerjaan utama proyek selesai, biasanya sekitar 95-99 persen dari keseluruhan proyek.
Kalau yang tahap tiga ini nanti setelah masa pemeliharaan habis, sekitar pertengahan tahun depan mungkin, kalau pemeliharaan masih tanggung itu. Kami lihat secara hukumnya seperti itu, apa bisa setelah PHO kami serahkan, atau ini dahulu dipelihara, kan ada masa pemeliharaan.
“Karena itu memang tempat asetnya Disbudpar Sumsel, destinasi wisata, itu rencananya kemarin Disbudpar itu mau dibuatkan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD). Di mana UPTD nya tidak salah pada waktu saya kemarin itu nama UPTD nya itu Taman Budaya dan Desti Danau OPI, karena dekat daerah disana,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, di mana kalau sudah diserahkan tidak lagi ke kota, yang mana PSDA itu hanya bantu membangun sama seperti Monpera, di mana Monpera itu punya Pariwisata asetnya, sudah diserahkan ke pariwisata, tapi waktu kemarin direhab dan dibangun oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Sumsel.
Dimana itu semua Disbudpar semua, nanti Disbudpar semua yang nanti menganggarkan, yakni menganggarkan untuk pemeliharaan, untuk team satuan tugas (satgas) pemeliharaannya, pemeliharaan tahunan, sama seperti dia melakukan destinasi wisata lainnya.
“Terpenting penyerahan aset dahulu, yang sudah ada, di mana yang sudah ada yakni mercusuar, plaza, dermaga, hasil dari galian yang kemarin, yang sudah digali, nanti tanaman itu belum full, di mana kami akan meminta bibitnya untuk itu,” katanya.
Masih dilanjutkannya, berkasnya yang mau diserahkan sudah diberikan, kalau yang sekarang ini ya kalau sudah di Biro Hukum ya bisa berproses tahun inilah. Lagi ditelaah oleh mereka, kalau sudah di acc setuju, dari di dari BPKAD nanti proses finalnya. Harapannya, kan itu sudah dikerjakan oleh PSDA, kalau bisa itu tetap terjaga, tetap terpelihara berkelanjutan, dan itu perlu bantuan dukungan keuangan juga untuk Disbudpar.
Dimana Disbudpar Sumsel tidak bisa memelihara kalau tidak ada anggaran, harus ada tambahan, maksudnya anggaran untuk pemeliharaan danau OPI kalau sudah diserah terimakan nanti. Anggaran khusus untuk pemeliharaan OPI, sama seperti buat nambah anggaran untuk Monpera diserahkan.
“Untuk security nya, untuk penjagaannya, terus untuk yang memelihara petugas kebersihannya, pemeliharaannya sendiri untuk anggarannya besar seharusnya, dan harus ditunjang itu, dimana BPKAD harus memikirkan itu juga,” ucapnya.
Masih disampaikannya, di mana itu kan belum selesai, harusnya ada dibangun lagi, karena anggaran APBD kita juga terbatas, rencana Coorporate Social Responsibility (CSR), karena masih ada beberapa titik, tempat olahraga, jogging track, dan sebagainya juga belum ada, serta itu rencananya CSR.
Sebenarnya sudah dirapatkan oleh Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Setda Provinsi Sumsel, di mana CSR nya sendiri seperti dari Bank Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel Babel), PT Bukit Asam juga bersedia tinggal lagi mana perencanaannya, tinggal bicara lebih lanjut.
“Kemungkinan tahun depan untuk CSR nya, jadi nanti CSR yang pasti langsung ke Disbudpar Sumsel, karena PSDA Sumsel hanya bantu bangun, sama seperti Disperkim, kalau bangun seperti bangun gedung seperti ini Disperkim Sumsel,” imbuhnya.(Santo)