Palembang, ObamaKlik.id – Sekretaris Daerah Kota Palembang (Sekda) Drs. Ratu Dewa, M.Si didampingi Kepala Bidang SDA IL Ir. RA Marlina Sylvia, ST.,M.Si.,M.Sc.,IPM.,ASEAN Eng. meninjau langsung proses penyedotan genangan air yang masuk ke jalan R. Soekamto (Depan Harper) serta meninjau genangan air yang masuk ke permukiman warga di sekitaran Jalan Rawasari Kecamatan Kemuning Palembang. (Jumat, 09/12/2022).
Sekretaris Daerah Kota Palembang Drs. Ratu Dewa mengatakan, bersama dengan Dinas PUPR kota Palembang meninjau secara langsung ke tempat genangan air yang cukup tinggi.
“Ada beberapa genangan yang cukup tinggi diantaranya di depan hotel Harper sampai ke belakang. Juga kita akan tinjau ke beberapa titik lagi yakni di jalan Yayasan,” ujarnya.
Lanjut, ia mengatakan, ternyata di belakang hotel Harper ada beberapa rumah penduduk yang tergenang air.
“Atas masukan dari bapak Camat, ibu Lurah serta RT setempat ternyata rumah penduduk banyak genangan air. Untuk langkah pertama kita coba sedot dulu rumah penduduk dan jalan yang tergenang air biar nyaman. Lalu kita akan cari solusi dan akan kita libatkan seluruh stakeholder yang terkait untuk mencari solusi sehingga tidak kembali terjadi genangan air atau banjir,” bebernya.
“Solusi kita menambah 2 pompa mobile yang akan dianggarkan pada tahun 2023, yang bersifat manual sehingga bisa masuk ke dalam daerah-daerah tertentu sehingga bisa dilakukan penyedotan,” tambahnya.
Dikatakannya, penyebab dari genangan tersebut yaitu salah satunya adanya warga yang masih belum sadar.
“Ada beberapa rumah yang dibangun diatas parit, ada banyak sampah. Seharusnya tidak ada bangunan di sekitaran sungai dan ternyata ada bangunan dan kita meminta bantuan kepada warga untuk menertibkan bangunan tersebut dengan kesadaran mereka sehingga air ini bisa lancar,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Bidang SDA IL Ir. RA Marlina Sylvia, ST.,M.Si.,M.Sc.,IPM.,ASEAN Eng. menambahkan, sebagai mana yang disampaikan oleh bapak sekda bahwa ada beberapa bangunan dan setelah di survei ke lokasi ternyata bangunan yang mempersempit jalannya air.
“Jadi yang tersisa untuk jalan air tersisa tinggal 20 cm. Jadi banyaknya aliran air yang menyempit dan bangunan diatas saluran,” ujarnya.
Lanjut, ia menghimbau kepada masyarakat walaupun ketika tidak musim hujan jangan semua aliran air ditutup untuk buat jalan, rumah. Ketika musim hujan baru sadar betapa pentingnya saluran air.
“Walaupun harus membangun harus ada pemberitahuan dulu kepada pemerintah. Jadi tidak semuanya harus dibangun walaupun itu tanah punya sendiri jadi harus menyisakan ruang untuk air minimal saluran. Selain saluran juga kalau ada ruang yang besar harus membuat kolam retensi,” bebernya.
Dikatakan, saat ini Kota Palembang mempunyai 5 pompa mobile dengan kapasitas yang berbeda-beda.
“Untuk sekarang ada balai 2 kapasitas 500 liter/detik, 2 kota 200 liter/detik, 1 pompa 100 liter/detik yang standby 24 jam,” pungkasnya. (vn)