Obamaklik.id
PALEMBANG | Diskusi peluncuran buku terbitan ke-50 antologi puisi, Paus Sastra Lampung Isbedy Stiawan ZS di ruang Seni Budaya Universitas IBA Palembang, Senin (7/11/2022), sungguh menarik.
Sebab, pembahasan mengenai kreativitas dan upaya penyair Isbedy membangun ruang-ruang kenangan masa lalunya, begitu kental tercatat di dalam kumpulan puisinya.
Rektor Universitas IBA Palembang Dr Drs Tarech Rasyid MSi, mengatakan bahwa kepiawaian penyair dalam menumpahkan ide dan gagasan benar-benar matang.
“Dari ide, diri pribadi, dan pokok peristiwa yang ia kemas ke dalam diksi kalimat, terasa begitu kuat,” ujar Tarech, saat memulai diskusi tentang buku antologi puisi Isbedy, Senin (7/11/2022).
Pokok masalah dalam buku puisi bertajuk Ketika Aku Pulang itu, kata Tarech, menyajikan keseimbangan antara masalah estetika puisi dan persoalan isi yang ia tulis.
Karena dalam imajinasinya yang liar, Isbedy mencermati tiap perustiwa masa lalu (nasihat ibunya) tentang perjuangan hidup, ia kemas secara apik.
Konsep kata, ujar Tarech, merupakan kekuatan yang ia rumuskan masa sebelum ia menjadi penyair, sekarang, nanti, atau masa yang akan datang begitu kokoh sebagai tinggak penceritaan isi di dalam rangkaian kalimat pada puisi pertama, Andai Aku Pulang, Adakah Masa Lalu.
“Ini pertanyaan bersifat nisbi. Tapi pengalaman masa lalu itu tetap ada di dalam ingatan diirnya (Isbedy Stiawan),” ujar Tarech.
Sementara sebagai host, penyair Anwar Putra Bayu selalu mengarahkan imajinasi para undangan untuk selalu “masuk” ke dunia puitik, sehingga mampu memahami buku antologi ke-50 bertajuk Ketika Aku Pulang tersebut.
Sebelum pembahasan buku yang diluncurkan itu dilakukan panitia penyelenggara (mahasiswa Universitas IBA), tampil para pembaca puisi di depan podium, Anto Narasoma, Vebri Al-Lintani, Direktur Umum Universitas Terbuka Sumatera Selatan Dr Meita Istianda, Fitri Anggarini, dan tayangan musik Ali Goik. (*)
Laporan dan editor
Anto Narasoma