Palembang, ObamaKlik.id – Pemerintah kota (Pemkot) Palembang dalam hal ini Wakil Walikota Palembang Hj Fitrianti Agustinda melakukan peninjauan lapangan terkait laporan warga rukun tetangga (RT) 01 Kelurahan Bukit Sangkal Kecamatan Kalidoni tentang drainase di Sekolah RSI Indonesia School Palembang.
Adapun alamat RSI Indonesia School Palembang di Jalan Residen Abdul Rozak Nomer 18 Kecamatan Ilir Timur Tiga Palembang, Rabu (1/2/2023).
Dimana didalam peninjauan lapangan ini Wakil Walikota Palembang Hj Fitrianti Agustinda didampingi dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Palembang yang diwakilkan oleh KaSI Sumber Daya Air Elly Anto, Camat, Lurah, Kepala Sekolah RSI Indonesia School Palembang Juliana Marito, HRD/Supervisor RSI Indonesia School Palembang Duma, dan lainnya.
Dikatakan Wakil Walikota Palembang Hj Fitrianti Agustinda, dimana saya sengaja hadir dilingkungan RSI Indonesia School Palembang, karena memang pada saat kita kemarin Musrenbang ada salah satu warga yang ada di kecamatan Kalidoni menyampaikan bahwa keluhan ini sudah sampaikan berulang-ulang kaitannya dengan kawasan banjir yang belum juga terselesaikan.
Makanya hari ini kita lihat apa yang menjadi hambatan, dan kita memang lihat memang ada saluran yang tertutup, karena saluran ini sendiri menuju ke kolam retensi kiwal.
“Oleh karena itu, tadi sudah berbicara dengan owner melalui kepala sekolah RSI Indonesia School Palembang, beliau sudah memakluminya bahwa kita akan membuka saluran ini selebar mungkin,” ujarnya.
Kemudian, supaya saluran yang memang sudah ada ini, betul-betul bisa bekerja, betul-betul bisa berfungsi dengan baik. Dan sepertinya tidak ada lagi yang musti kita khawatirkan, karena antara Pemkot Palembang dengan juga sekolah sudah memahami apa yang harus dilakukan.
Mudah-mudahan dari saluran ini betul-betul nanti bisa kita perbaiki, sehingga kawasan di Kalidoni yang disampaikan oleh Ketua RT tadi, betul-betul nanti tidak lagi mengalami musibah banjir. Saluran ini sebenarnya kalau dahulunya adalah anak sungai cukup besar 2 sampai 3 meter .
“Ini terpaksa kita bongkar dan buka, akan tetapi saya juga tetap menyarankan kepada pihak Pekerjaan Umum untuk supaya dikarenakan ini kawasan sekolah jangan sampai juga kalau di buka begitu saja nanti ada apa-apa,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, karena memang anak-anak kan disini lingkungan sekolah, jadi tetap harus ada penutupan, tetapi tetap memadai, maksud saya disini ada bak kontrolnya. Jadi kita buat bak kontrol berjarak, mungkin 1 meter, 1 meter baru dibuat nak kontrol untuk keamanan anak-anak.
Saya menghimbau kepada siapa pun bukan hanya sekolah, kalau memang itu sudah tau saluran, kalau memang itu sudah tau adalah sungai, maka tidak ada siapa pun yang berhak untuk membangun apa pun di atas saluran atau sungai.
“Karena fungsi dari saluran hulu sungai adalah untuk aliran air, dan ini sangat berdampak kepada lingkungan. Jadi kita sendiri dari PU sudah berhasil merobohkan, atau membongkar sekitar 300 rumah yang berdiri diatas saluran,” katanya.
Masih dilanjutkannya, jadi intinya tidak ada tumpang tindih disini, siapa pun yang kira-kira kaitannya dengan kenyamanan pihak lain untuk dalam arti mereka coba-coba menutup saluran dengan mendirikan bangunan, atau juga membangun jalan seperti ini terpaksa kita bongkar.
Secepatnya, jadi kita tidak bisa menunggu lagi, tidak bisa menunggu misalnya pada saat anak-anak libur sih tidak, karena ini berkaitan dengan musibah banjir. Dimana kita takut di bulan February ini nanti masih ada curah hujan cukup tinggi.
“Karena yang dikeluhkan oleh warga memang setiap ada curah hujan yang cukup tinggi, sekitar 1 jam saja kawasan disana sudah banjir, jadi kita tidak lagi menunggu, jadi langsung kita laksanakan,” imbuhnya.
Menurut Kepala Sekolah RSI Indonesia School Palembang Julianto Marito, dimana kita sudah tau dari tahun kemarin sudah dikasih info bahwa mereka bangun bak kontrol disini.
Saya sudah siapin jalan keluarnya dari sana, cuci tangan bisa dilihat disana, anak-anak akan masuk dari sana.
“Tapi dari bulan 6 ditunggu-tunggu mereka tidak mengerjakan juga, jadi kami bagaimana. Kami saja pertama kali menyewa tempat ini pun, penyewa pemilik tidak boleh di apa-apain ini,” bebernya.
Masih disampaikannya, sekarang kalau mereka mau bongkar welcome saja sebenarnya, kenapa tidak dikerjakan. Dari tahun kemarin sudah menginformasikan ke kami, kita sudah siap-siap, kita tunggu kapan mereka mau mengerjakan.
Kita juga tidak tau kenapa belum dikerja-kerjain, itu kan kendala mereka sendiri. Karena kita sudah info dari awal ini tidak boleh diapa-apain, ini jalan air, kami mau bangun bak kontrol, ya sudah silahkan.
“Berarti kita nanti kalau pun harus dibangun, jalan keluar murid dari sana, dan diujung sana, tetapi belum dikerjakan, dan kita juga tidak tau juga,” jelasnya.(vn)