Palembang, ObamaKlik.id – Walikota Palembang H Harnojoyo didampingi stakeholder lainnya melaksanakan dan mendampingi kunjungan kerja ke lokasi Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) Perwakilan Duta Besar (Dubes) Australia Mr Tim Stapleton bersama Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Republik Indonesia (PUPR RI) Diana Kusumastuti.
Didalam kunjungan ini dihadiri juga Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Ir H Basyaruddin Akhmad, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang (PU BM&TR) Ir H Akhmad Bastari, Kepala Bidang Sumber Daya Air, Irigasi dan Banjir PUBM&TR Ir RA Marlina Sylivia, S.T.,M.Si.,M.Si, Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Kota Palembang M Affan Prapanca Mahalli.
Adapun lokasi IPAL ini sendiri berada di Jalan Dr Sutami Kelurahan Sei Selayur Kecamatan Kalidoni Palembang, Kamis (2/2/2023).
Walikota Palembang H Harnojoyo mengatakan, terkait pekerjaan IPAL yang dipantau oleh Australia ini sharing dana, ada dari Australia, APBN, Pemkot Palembang, dan Pemerintah Provinsi.
Pada saat ini untuk instalasi perpipaan dan instalasi pengelolaan air limbahnya sudah 95 persen, dan ini sesuai dengan progres terkait dengan pembangunan itu.
“Tinggal nanti kita akan memaksimalkan terkait dengan sambungan rumah tangga yang kapasitas IPAL ini kurang lebih 22 ribu sambungan,” ujarnya.
Kemudian, ditahun ini kita sudah menganggarkan baik kota maupun provinsi dan nanti ada juga dari APBN sama rumah tangga. Dan tadi disampaikan juga, Australia juga insya Allah akan turun juga untuk membantu sama rumah tangga senilai 20 Miliyar, dan ini sangat luar biasa.
Sama rumah tangga ini tahapannya sampai tahun 2025, jadi tahun ini, tahun depan, dan tahun 2025 ini supaya selesai 22 ribu sambungan. Untuk saat ini yang sudah exciting untuk sambungan sekarang baru IPAL induknya dahulu yang 95 persen.
“Setelah IPAL itu baru kita menyambung itu, dimana APBN sudah menganggarkan hampir 1400 san. Karena ini pada saat musim nanti dibutuhkan kurang lebih 1500 kubik air per hari butuh limbah,” ungkapnya.
Dilanjutkan, jadi nanti akan kita lihat, jadi kita fokus ini untuk perkantoran dan sama perusahaan-perusahaan yang ada disekitar pipa jaringan induk ini yang kita sambung. Ini kan baru 22 ribu, sedangkan perusahaan darah air minum (PDAM) kita 350 ribu, jadi masih banyak.
Sambungan rumah tangga PDAM ini 350 ribu sambungan, ini kita baru kapasitas 22 ribu. Jadi kan kita lihat kan dahulu, mudah-mudahan ini sangat bermanfaat.
Makanya ini kita fokuskan ini bangunan yang ada di sekitar Sekanak Lambidaro, nanti akan kelihatan. Ya semuanya, rumah susun, Palembang Indah Mall, jadi perusahaan-perusahaan yang ada disana masuk ke Stasiun Pompa IPAL Monumen Penderitaan Rakyat (Monpera)
“Jadi limbah, rumah tangga yang masuk ke yang masuk yang sekarang, sudah nanti tidak ada lagi, sudah masuk melalui pipa ini yang kita proses masuk ke Sei Selayur,” katanya.
Masih dilanjutkannya, lingkungan yang bersih, rapi, indah, itu yang paling penting. Karena kita banyak dampaknya, kalau ini mencemari air sungai kita, sekarang anak-anak sungai sudah kotor, tidak bisa dimanfaatkan lagi.
Nanti kalau kita tidak peduli sungai Musi seperti itu, apa itu yang akan kita tinggalkan nanti kepada generasi kedepan. Dahulu anak-anak sungai bersih kita bersih semua, sama seperti sungai Musi.
“Kita tidak peduli, anak-anak sungai kita jadi limbah, kalau tidak ditangani cepat, kalau sungai Musi sudah berubah menjadi limbah seperti ini, jadi sangat besar kerugiannya,” imbuhnya.
Begitu juga disampaikan Direktur Utama PDAM Palembang Andi Wijaya, belum dipenuhi nanti untuk kondisinya kita ambil air dari air Sungai Sekanak inilah. Limbahnya nanti akan nyambung dahulu yang kantor-kantor, sama hotel-hotel, dan sama mall, ini belum tersambung mungkin tahun ini.
Untuk saluran induknya sendiri sudah dipasang, untuk sekarang ini kita butuh 1000 sambungan. Keuntungannya sendiri yang pertama adalah sanitasi, jadi semua limbah cair dan lainnya semuanya itu masuk ke saluran tidak ada lagi bau.
“Jadi dari segi kesehatan juga lebih baik, air baku ini kan kita kan mengelola ini kemudian kita salurkan ke Sei Selayur, sedangkan inti cube semuanya ada di bagian hulu,” bebernya.
Ditambahkannya, sebenarnya tidak ada masalah, tapi untuk keseluruhan Kota Palembang bisa dilihat sendiri anak-anak sungai dikota Palembang ini hitam, abu-abu, dan bau, dimana ini tidak akan terjadi lagi.
Dimana ini dia dibawah pipa PDAM, kalau pipa induknya sudah ada dan sudah dipasang. Hanya 22 ribu, dan yang lain-lain itu maka kita akan memberikan pelayanan untuk mengambil nyedot, jadi setiap periodik.
“Nanti akan dikenakan tarif, tapi saya tidak tau untuk soal itu, akan dilakukan kajian dari Konsultan nanti dia akan membuat beberapa alternatif, dan Pemkot Palembang yang akan memilihnya,” jelasnya.(vn)