OBAMAKLIK.ID, PALEMBANG–Senjata Api jenis pistol FN-28 ramai diburu para pejabat di Palembang. Meski harga yang dibanderol setara dengan harga satu unit mobil innova terbaru, namun faktanya pembeli tetap ramai.
Sebut saja MD, penjual senpi yang tinggal di kawasan Kenten Palembang, mengungkapkan pembeli senpi di Palembang jauh lebih ramai dibandingkan kota lain di Indonesia. Bahkan jika dirangking, kota Palembang adalah kota kedua terbanyak setelah Jakarta, baru disusul Kalimantan peringkat ketiga.
MD, sendiri mengaku melakoni bisnis jual beli senpi sejak tahun 2009, lalu dan melayani permintaan senpi dari seluruh kota di Indonesia. Hanya karena pembeli senpi di Palembang sangat banyak, makanya dia memutuskan hijrah dan menetap di Palembang dari kota kelahirannya di Bandung.
Senpi yang dia pasok merupakan jenis senpi impor yang didatangkan dari Korea langsung.
“Jenis pistol yang paling laris. Kalau pistol impor jenis FN-28 seperti ini harganya Rp 350 juta, ya memang setara dengan harga mobil innova tapi calon pembeli harus melewati serangkaian tes dulu, kalau sudah lulus baru boleh beli senjata ini dengan saya, ” ucap MD, saat disambangi obamaklik di kediamannya.
Rumah MD pun sangat asri dan terletak di komplek elit. Bayangkan satu komplek dengan sistem one gate sistem di pintu masuk ini hanya memuat tidak sampai 20 unit rumah. Rata-rata bangunan di kompleks tersebut merupakan bangunam permanen nan mewah dengan dua lantai dan bagian depan tanpa pagar. Jarak sekat tiap rumah lumayan dekat namun sangat terlihat jelas bahwa itu kompleks rumah elit nan mewah.
MD sendiri termasuk warga yang banyak dikenal para tetangga. Obamaklik hanya satu kali bertanya saja kepada salah satu penghuni kompleks yang langsung menuntun obamaklik langsung ke rumah MD.
MD kala itu hanya ditemani istrinya yang dulunya merupakan salah satu pengusaha sekaligus pemilik restoran yang sangat terkenal di Palembang. MD mempersilahkan tim obamaklik masuk dan dia pun bercerita banyak tentang bisnis jual beli senjata yang sudah dilakoni lebih dari 10an tahun.
Md bahkan juga menunjukkan contoh dan jenis senjata api berupa pistol impor berpeluru karet yang merupakan pesanan salah satu pejabat di kota Palembang.
“Ini pistol sudah ada pemiliknya, tinggal diantar saja. Pejabat ini memang membeli pistol yang akan digunakan salah satu kepala dinas, saya juga kurang paham buat siapa, “katanya.
Pistol buatan Korea pesanan pejabat tersebut adalah adalah jenis pistol impor lengkap dengan peluru dan perlengkapan lainnya, termasuk surat izin penggunaan senjata yang dikeluarkan langsung oleh Mabes Polri di Jakarta.
Md bahkan menegaskan bahwa jual beli senjata dengannya adalah legal lantaran banyak persyaratan yang harus calon pembeli. Jika semuanya sudah terpenuhi dan lulus baru dirinya melakukan pemesanan senjata sambil berkoordinasi dengan mabes polri dalam hal pengeluaran izin pengunaan senjata api.
Harga yang dia patok untuk satu senjata api jenis pistol lengkap dengan proyektil peluru mulai harga Rp 200an juta hingga 380an juta beserta surat izin penggunaan.
Dan biasanya, calon pembeli yang menghubunginya rata-rata sudah kenal atau mendapat rekomendasi dari pelanggan yang pernah membeli senjatanya. Md pun pertama kali akan melihat peruntukan senpi konsumen, apakah buat sekedar melindungi diri atau diberikan untuk kepentingan lain, lalu dilihat juga pekerjaan calon konsumen apakah termasuk publik figur seperti pejabat, pengusaha atau petugas keamanan.
Jika latar belakang sudah diketahui pasti, baru calon konsumen mengisi data dan menjalani psikotes dan surat keahlian menembak dari lembaga tertentu seperti Perbakin. Jika sudah lulus tes baru dilakukan pembayaran dan pemesanan langsung ke negara asal di Korea bersama Mabes Polri untuk kepengurusan izin yang berlaku satu tahun.
“Banyak juga yang tidak lulus tes, kebanyakan gagal di psikotes. Jadi meski uangnya cukup tapi kalau tidak lulus, tidak bisa dikeluarkan juga izinnya karena yang melakukan tes dari polisi langsung, pernah ada pejabat penting yang mau beli di sumsel buat anaknya. Tapi tidak lulus tes jadi ya tetap tidak bisa, ” katanya.
Khusus di Palembang, MD mengaku bisa menjual lebih dari 15 senpi perbulan dan paling sedikit jual tiga hingga empat unit. Pembelinya kebanyakan dari kalangan pejabat dan pengusaha.
“Kebanyakan memang pejabat yang sudah dikenal, selain untuk jaga diri, kebanyakan pejabat membeli untuk hadiah, entah kepala dinas atau rekannnya. Ini tren paling banyak di palembang,” katanya…. (Bersambung besok.. Pajang Video Senpi di Medsos, Seminggu Sudah Laku)