OBAMAKLIK.ID, PALEMBANG–Mangkrak lebih dari lima tahun, akhirnya pengembangan dan revitalisasi Pasar Cinde diambil alih Pemerintah Provinsi Sumsel dan ditarget tahun 2023, mendatang sudah proses pembangunan.
Gubernur Sumsel, Herman Deru merinci, pihaknya baru seminggu lalu memutus kontrak investor lama, yakni PT Aldiron Plaza dan menyetop kerjasama untuk pembangunan dan pengembangan pasar Cinde. Dan saat ini, prosesnya sudah masuk dalam ranah hukum dan peradilan dan tinggal menunggu pernyataan sikap dari investor saja.
“Apakah nanti investor lama akan mengajukan keberatan atas pemutusan kontrak tersebut. Ini yang masih kita tunggu. Kalau tidak ada pengajuan keberatan, artinya pembangunan pasar Cinde langsung kita ambil alih, ” kata Herman Deru usai menghadiri peringatan HUT Kota Palembang ke 1339 tahun di gedung DPRD Kota Palembang, Jumat (17/6/2022).
Herman Deru bahkan mengakui lamanya proses pemutusan kontrak kerjasama dengan investor lantaran dalam surat kontrak disebutkan, salah satu butir kesepakatan yang menyebut tidak boleh ada pemutusan kontrak dalam bentuk apapun.
Butir kesepakatan itulah, sebut Herman Deru, yang membuatnya pihaknya sangat hati dan mempelajari secara detail aspek hukum dan yuridisnya terlebih dahulu. Karena, lanjut Herman Deru, jangan sampai ketika proses pengadilan sudah jalan bakal menyulitkan pemerintah Sumsel.
“Dari kontrak, kita lihat investornya mau ‘Minterin’, kita diamkan dan kita tunggu tetap tidak ada pembangunan sampai sekarang, makanya langsung kita lakukan pemutusan kontrak melalui meja peradilan dan kita tunggu dulu prosesnya nanti. Jika tidak ada keberatan dari investor baru bisa diambil alih, “urai Herman Deru.
Dia pun meminta, atas langkah yang sudah dilakukan Pemprov, untuk disampaikan kepada masyarakat, apalagi terhadap para konsumen yang sudah melakukan transaksi dengan investor serta pedagang Cinde umumnya.
HD juga menyebut tetap akan memprioritaskan pedagang pasar Cinde saat pembangunan tuntas terkait kepemilikan dan penempatan petak, kios dan ruko nantinya.
Khusus untuk warga atau konsumen yang sudah melakukan pembayaran, pemerintah akan mengatur dengan investor untuk proses pengembalian dana sehingga tidak ada masalah dikemudian hari.
“Jangan sampai ada yang dirugikan. Kita akan atur sedemikian rupa dengan pedagang dan konsumen yang sudah membayar, “katanya.
Lalu apakah proses revitalisasi pasar Cinde tetap akan diserahkan pada investor baru, Herman Deru langsung menggelengkan kepala. Karena bangunan pasar Cinde mengandung unsur budaya Palembang yang kuat dari sisi sejarah dan ketradisionalannya, maka pembangunan akan dilakukan pemerintah langsung dengan melibatkan masyarakat lokal, sisi sejarah, budaya dan modernisasi akan dikombinasikan dalam kemasan pasar modern retail dan iconik Palembang.
Pemprov Sumsel, kata Herman Deru, bakal melakukan penganggaran dan pembangunannya fisiknya akan diserahkan kepada pemerintah kota Palembang sendiri.
“Tidak ada investor-investor lagi. Kita yang akan anggarkan dana dan pengembangan revitalisasi akan kita serahkan ke pemkot Palembang dan target saya, tahun depan sudah mulai pembangunan fisik, ” katanya.
Herman Deru, menyebut keputusan pengembangan langsung dilakukan sendiri agar tidak lagi terjadi prokontra di lapangan, terutama warga lokal karena mereka yang paling tahu secara detail tentang sejarah bangunan dan gedung pasar Cinde, dengan pemahaman secara detail ini, nilai historikalnya tetap tidak dihilangkan.
Sementara Walikota Palembang, Harnojoyo mengatakan bahwa pemkot siap melakukan pembangunan kapan pun, jika sisi hukum yuridisnya tuntas dan anggaran sudah ada.
“Kita tinggal menunggu juknis khusus dari pak Gub, prinsipnya kita siap merevitalisasi secara tuntas,” katanya. Terlebih dahulu, pihaknya akan melakukan pendataan para pedagang terlebih dahulu agar tidak ada yang dirugikan saat pemutusan kontrak kelir. (dewi).