Bertempat di Rumah Dinas Walikota Palembang, launching kali ini dihadiri langsung oleh Walikota Palembang, Harnojoyo dan Kepala Dinas PKP Palembang, Sayuti.
“Jadi hasil pertanian ini bisa dipasarkan melalui aplikasi Pak Tani,” kata Wali Kota (Wako) Palembang Harnojoyo usai kegiatan.
Wako menyampaikan, kehadiran aplikasi dinilai akan berdampak positif bagi masyarakat, khususnya dalam kondisi pandemi.
“Karena protokol kesehatan memang terus kita terapkan. Dan dengan aplikasi ini, jadi masyarakat juga bisa menghindari kontak langsung dan hal itu dapat kita hindari,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palembang, Sayuti menjelaskan, pihaknya hanya menyediakan wadah bagi para petani ingin memperdagangkan hasil tani atau ternaknya melalui suatu aplikasi.
“Melalui aplikasi ini, aktivitas jual beli produk pertanian dan peternakan antara pedagang dan pembeli kita fasilitasi secara digital. Jadi bagi siapa saja yang punya produk bisa langsung dijual melalui aplikasi Pak Tani ini, prosesnya sama seperti jual beli online yang sudah ada,” jelas Sayuti.
Dijelaskan untuk proses penggunaan Aplikasi itu sendiri, masyarakat sudah dapat mendownload langsung melalui Play Store.
Aplikasi Pak Tani sendiri merupakan terobosan pihaknya dalam rangka memfasilitasi aktifitas jual beli produk pertanian dan peternakan secara digital.
“Kalau sudah di Dowload bisa langsung di gunakan. Sistemnya di sini, jika ada pembeli yang tertarik, bisa langsung mengeklik dan menghubungi langsung penjual,” jelasnya.
Sayuti menambahkan, saat ini baru ada 300 pedagang yang tergabung di dalam aplikasi Pak Tani.
Sebelumnya, selain peluncuran Aplikasi Pak Tani, Pemerintah kota Palembang bersama Ikatan Dokter Hewan Indonesia (IDHI) juga lakukan launching Kartu Identitas Hewan Rabies sebagai identitas Hewan Penular Rabies (HPR). (*)